Bagikan:

JAKARTA - RS Indonesia di wilayah Jabaliya, Jalur Gaza, sejak Senin (20/11) menjadi sasaran serangan membabi buta pasukan Israel (IDF). Terdapat 6.000 orang termasuk staf dan dokter hingga 700 pasien berlindung di dalamnya. Fadli Zon mengutuk sekeras-kerasnya atas tindakan barbar tersebut.

Apa yang dilakukan tentara Israel menurut Fadli Zon yang juga sebagai Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI sudah keterlaluan. "Sudah tak masuk akal aksi tentara Israel serang Rumah Sakit Indonesia, melampaui imajinasi kebiadaban, tak dapat dibenarkan dari sisi mana pun. Itu serangan barbar selain juga dengan sangat telanjang melanggar hukum humaniter internasional dan juga Konvensi Jenewa Keempat tahun 1949," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima VOI Rabu, 22 November.

Diplomasi Menlu

Fadli Zon juga mendukung penuh upaya Menlu Retno yang tengah terus berupaya mendapatkan perkembangan terkini di Rumah Sakit Gaza termasuk nasib tiga WNI di sana.

RS Indonesia di Gaza, Palestina. (Wikimedia Commons/Pramudita Rifkyw)
RS Indonesia di Gaza, Palestina. (Wikimedia Commons/Pramudita Rifkyw)

Menurutnya, langkah-langkah yang dilakukan Kemenlu terutama memastikan keselamatan mereka yang berada di rumah sakit itu. Saya mendesak Dewan Keamanan PBB segera melakukan intervensi agar pembantaian oleh Israel di Rumah Sakit al-Shifa Gaza tidak terulang.

Pada sisi lain, Fadli Zon yang juga Wakil Presiden the League of Parliamentarians for al-Quds, jaringan parlemen global untuk Palestina yang berbasis di Istanbul, itu menekankan bahwa serangan Israel terhadap Palestina kian menegaskan urgensi membawa Israel ke Pengadilan Pidana Internasional (ICC).

Serangan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza itu semakin menegaskan Israel sebagai penjahat perang dan pelaku genosida. Usulan agar Indonesia mengadukan Israel ke ICC harus dipertimbangkan.

Serangan Israel atas Rumah Sakit Indonesia di Gaza sangat melukai rakyat Indonesia. Harus diingat bahwa total dana pembangunan rumah sakit itu mencapai 126 miliar rupiah. Itu seluruhnya berasal dari sumbangsih rakyat Indonesia. Serangan itu melukai dan juga berarti menyatakan perang terhadap rakyat Indonesia.

Hingga kini, sebanyak 12 orang tewas akibat aksi brutal Israel tersebut itu, termasuk pasien, dan puluhan luka.

Fadli Zon menyambut baik adanya rencana untuk menyepakati Gencatan Senjata selama 4 hari. "Gencatan Senjata ini krusial untuk memungkinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza, serta evakuasi para korban yang membutuhkan  penanganan lebih lanjut, termasuk bagi upaya pembebasan tahanan," katanya.