JAKARTA - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon mendesak penyelesaian konflik Palestina-Israel dan mendukung Palestina merdeka.
Hal itu dikatakan Fadli di Pertemuan Antar-Parlemen Indonesia dan Uni Eropa ke-12 di Gedung Parlemen Uni Eropa, Strasbourg, Prancis. Dalam pertemuan itu hadir Ketua Delegasi Parlemen Uni Eropa untuk Asia Tenggara dan ASEAN (DASE) Daniel Caspary.
Di hadapan para Anggota Parlemen Uni Eropa yang tergabung dalam DASE, Fadli Zon dengan tegas menyerukan agar tindak kekerasan dan penyerangan yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza segera dihentikan.
"Komunitas Internasional harus mendesak Israel untuk mengakhiri pendudukan dan blokadenya atas Jalur Gaza," kata Fadli dalam keteranganya, Minggu 22 Oktober.
Ia menegaskan bahwa akar konflik yang berlangsung ialah pendudukan wilayah Palestina oleh Israel. Tantangan tiada henti yang dihadapi rakyat Palestina ini sebenarnya berakar dari kelambanan dunia dan diamnya komunitas internasional—termasuk PBB, atas penindasan yang terus menerus dilakukan oleh Israel.
Fadli menekankan pentingnya pelaporan yang objektif, dan mendesak dunia untuk mengakhiri standar ganda dalam merespon konflik di Palestina.
Menyoroti meningkatnya ketegangan dan dampak kemanusiaan dari konflik ini, ia memberikan gambaran nyata betapa mendesaknya situasi di wilayah Gaza.
"Eskalasi konflik telah mencapai tingkat kritis. Gaza luluh lantak. Lebih dari 2,2 juta orang terjebak, dan ribuan orang tewas dalam hitungan minggu, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Mereka saat ini tidak mempunyai tempat berlindung, atau pun akses terhadap kebutuhan dasar," jelas Fadli.
Fadli Zon yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra juga mengutuk serangan Israel terhadap rumah sakit Al-Ahli Arab pada 17 Oktober 2023.
"Tidak ada satu pun yang bisa menjustifikasi serangan mengerikan ini. Sekali lagi, situasi yang menyedihkan ini menjadi pengingat bahwa perdamaian global tidak akan dapat tercapai sampai semua orang dapat hidup dalam damai," katanya.
BACA JUGA:
Ia kemudian menyerukan komunitas internasional, termasuk Uni Eropa, untuk segera memediasi gencatan senjata dan meredam konflik yang terus meluas dan menelan banyak korban jiwa di kedua pihak ini.
"Kita juga harus secara aktif mendorong dimulainya kembali proses negosiasi perdamaian yang telah terhenti sejak tahun 2014," tambahnya.
Selain itu, penyaluran bantuan kemanusiaan dan akses perlindungan yang aman bagi warga sipil yang terjebak di Gaza harus diprioritaskan segera dan tidak boleh lagi ditunda.