MATARAM - Kasus COVID-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB) selama libur Lebaran 1443 Hijriah terpantau terkendali.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr Lalu Hamzi Fikri mengatakan, dari data kasus harian COVID-19 di wilayah itu semakin minim, bahkan nihil kasus.
"Berdasarkan evaluasi harian, terjadi penurunan kasus dari puncak kasus bulan Februari 2022 sampai dengan sebelum libur Lebaran Idul Fitri. Begitu juga kondisi sampai dengan tanggal 9 Mei 2022 kasus COVID-19 dalam keadaan terkendali," ujarnya di Mataram dikutip dari Antara, Rabu, 11 Mei.
Dia menjelaskan pemantauan evaluasi dan rilis harian perkembangan kasus terus dilakukan. Berdasarkan evaluasi harian dari tanggal 1 Mei sampai dengan 9 Mei 2022, jumlah tertinggi kasus harian yaitu dua orang pada tanggal 5 Mei 2022. Selebihnya, temuan kasus harian COVID-19 lebih sering nihil dan satu kasus.
"Semoga kerja keras semua pihak dapat terus mempertahankan kondisi pandemi COVID-19 yang semakin kondusif dan terkendali ini," kata Hamzi Fikri.
Ia mengatakan, pada libur Lebaran kali ini tingkat mobilitas masyarakat cukup tinggi, sehingga Dinas Kesehatan Provinsi NTB akan terus memantau kondisi pandemi di daerah ini dua minggu setelah Lebaran.
"Karena pandemi belum selesai, sehingga upaya pengendalian kasus baik itu provinsi NTB dan kabupaten/kota terus dioptimalkan," kata Direktur RSUD Provinsi NTB ini.
"Misalnya dengan melakukan percepatan vaksinasi sampai dengan pemberian dosis III atau booster, pelaksanaan prokes 5M terutama pada kegiatan sosial kemasyarakatan terus dilakukan secara sektoral, serta penguatan pelaksanaan 3T (testing, tracing, treatment) masing-masing kabupaten/kota terus dioptimalkan," sambung Hamzi Fikri.
Adapun capaian vaksinasi di NTB cukup bagus. Vaksin dosis I sudah tercapai 98,37 persen, vaksin dosis II sebesar 85,93 dan vaksin booster sebanyak 23,02 persen atau 900.381 orang.
BACA JUGA:
"Cakupan vaksinasi booster cukup tinggi progresnya sebelum libur Lebaran kemarin. Adapun vaksin dosis pertama untuk anak sudah mencapai 81,03 persen dan vaksin dosis kedua 67,44 persen," katanya.