Bagikan:

TERNATE - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara (Malut) menyatakan hingga kini belum ada laporan terkait kerusakan infrastruktur akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,8 yang mengguncang wilayah Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) dan sekitarnya.

"Untuk saat ini, BPBD belum mendapatkan laporan adanya kerusakan berbagai fasilitas maupun infrastruktur akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,8 di Halbar," kata Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Malut, Yusri Abd Kasim saat dihubungi Antara di Ternate, Senin, 9 Mei.

Ia menjelaskan BPBD saat ini telah menugaskan tim analisis bencana dipimpin Rusihan Ismail untuk melakukan pengecekan terkait gempa tersebut.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami di Kabupaten Halbar, Maluku Utara, Senin, 9 Mei dan BMKG mencatat, gempa terjadi pada pukul 06.51 WIT.

Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer dan terletak pada 72 kilometer barat laut Halbar dengan info gempa Mag:5.8, 09-Mei-22 04:51:39 WIB, Lok:1.83 LU, 127.15 BT (72 km) barat laut Halmahera Barat-Malut, kedalaman: 10 Km.

Yusri Abd Kasim menyebutkan belum diketahui adanya laporan tentang kerusakan dan korban akibat gempa bumi ini, namun getaran gempa dirasakan hingga daerah sekitar Halbar, seperti Kota Ternate.

Sementara itu, salah seorang warga Ternate, Arman Muhammad dihubungi menyatakan gempa terjadi pada pukul 06.51 WIT itu terasa hingga di Kota Ternate.

"Gempa berkekuatan magnitudo 5,8 itu membuat kami panik dan keluar rumah, untuk menyelamatkan diri," katanya.

Sedangkan, dari hasil pantauan di Jailolo dan Kota Ternate usai gempa bumi magnitudo 5,8 itu tidak mengganggu aktivitas masyarakat, bahkan pusat ekonomi tetap berlangsung secara normal dan perkantoran baik pemerintahan maupun sektor swasta tetap beraktivitas seperti biasa.