HALMAHERA- Sejumlah rumah di lima desa wilayah Kabupaten Halmahera Utara rusak akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,2 pada Senin 18 April.
Adapun lime desa tersebut adalah Desa Ngidiho dan Desa Dokulamo di Kecamatan Galela Barat serta Desa Towara, Desa Barataku dan Desa Simau di Kecamatan Galela.
"Akibat gempa magnitudo 5,2 di Halmahera Utara itu, saat ini tercatat sejumlah rumah di lima desa mengalami kerusakan berat dan ringan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Halmahera Utara, Heny Tonga dihubungi di Ternate, Senin 18 April.
Heny menyatakan, desa yang terdampak akibat gempa itu di Kecamatan Galela dan Galela Barat, di antaranya Desa Dokolamo 15 rumah rusak berat, Desa Barataku 12 rumah rusak berat, 21 rusak ringan, Desa Ngidiho 25 rumah rusak berat, Desa Simau 8 rumah rusak berat, 11 rumah rusak ringan serta satu unit tempat ibadah Desa Ngidiho rusak berat.
Selain itu, kata Heny, untuk kerugian materiil belum bisa dirinci karena sementara dalam pendataan.
BPBD Kabupaten Halut terus melakukan pendataan dan mengimbau warga terdampak agar tidak kembali ke rumah namun mengungsi ke tempat yang lebih aman. Saat ini BPBD fokus menyediakan tempat tinggal sementara warga terdampak gempa.
Sementara itu, Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menyatakan gempa pada Senin bermagnitudo 5,2 terjadi sekitar pukul 12.04.58 WIT dan tidak berpotensi tsunami.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,97° LU ; 127,83° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Galela Utara, Halmahera Utara, Maluku Utara pada kedalaman 116 km," ujarnya.
Sedangkan, jenis dan mekanisme Gempa bumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Laut Maluku.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik.
Dia menambahkan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Galela dengan skala intensitas IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ) dan daerah Tobelo dengan skala intensitas II-III MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan di daerah Desa Ngidiho, Kecamatan Galela Barat, Kabupaten Halmahera Utara.