101 Rumah dan 1 Tempat Ibadah Rusak Akibat Gempa M 5 di Halmahera Utara
Ilustrasi. (Antara)

Bagikan:

MALUT - Sebanyak 101 rumah rusak akibat gempa yang kekuatannya dimutakhirkan magnitudo (M) 5 di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara (Malut), Senin 18 April pagi.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, dari jumlah itu 69 unit rumah rusak berat, 32 lainnya rusak ringan.

"Peristiwa gempa bumi dengan episentrum di 1,90 Lintang Utara dan 127,82 Bujur Timur pada kedalaman 10 kilometer itu telah berdampak pada 156 jiwa dari 34 KK. Gempa yang berlangsung selama 1-2 detik itu juga sempat menimbulkan kepanikan warga sehingga berhamburan keluar rumah," ujar Abdul dalam keterangan tertulis, dikutip dari Antara, Senin 18 April.

Dia juga melaporkan satu tempat ibadah rusak berat. Laporan visual dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara, menunjukkan beberapa bagian dinding rumah mengalami keretakan hingga runtuh dan jatuh ke tanah. Di samping itu, beberapa genting juga berjatuhan.

Sementara itu, Abdul mengatakan BPBD Kabupaten Halmahera Utara mencatat cakupan wilayah yang terdampak meliputi Desa Ngidiho dan Desa Dokulamo di Kecamatan Galela Barat, Desa Towara, Desa Baratu serta Desa Simau di Kecamatan Galela.

Abdul mengatakan hingga saat belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa. Sebagai upaya percepatan penanganan gempa, BPBD Kabupaten Halmahera Utara bersama lintas instansi terkait melakukan kaji cepat di lokasi kejadian.

Berdasarkan indeks kajian risiko bencana InaRisk BNPB, wilayah Kabupaten Halmahera Utara memiliki tingkat risiko sedang hingga tinggi untuk potensi dampak gempa. Sedikitnya ada 198.400 jiwa yang tinggal di 17 wilayah kecamatan berisiko terdampak gempa.

Menghadapi adanya potensi bahaya gempa, BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga. Perlu diketahui bahwa hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi waktu, lokasi dan kekuatan gempa yang akan terjadi.

Korban luka maupun meninggal terjadi tidak disebabkan karena guncangan gempa tetapi oleh reruntuhan bangunan. Oleh karena itu, kenali potensi bahaya dan risiko di sekitar, khususnya kondisi rumah masing-masing.