Dahului WHO, India Rilis Data Kematian Akibat COVID-19 Tahun 2020
Ilustrasi COVID-19 di India. (Wikimedia Commons/Government of Odisha)

Bagikan:

JAKARTA - India mencatat sekitar 475.000 kematian akibat COVID-19 pada tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya, data pemerintah yang dirilis beberapa bulan lebih cepat dari jadwal pada Hari Selasa menunjukkan, ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyiapkan perkiraan kematian yang metodologinya ditentang oleh New Delhi.

Beberapa ahli memperkirakan jumlah kematian COVID India yang sebenarnya mencapai 4 juta, sekitar delapan kali angka resmi, terutama karena gelombang rekor yang didorong oleh varian Delta menewaskan banyak orang pada bulan April dan Mei tahun lalu. Perkiraan WHO akan dipublikasikan pada hari Kamis.

Vinod Kumar Paul, seorang pejabat tinggi kesehatan yang telah mengawasi perjuangan India melawan pandemi, mengatakan tidak ada yang "dramatis" dalam total data kematian untuk tahun 2020, angka yang mutlak, benar dan terhitung.

Dia mengatakan, data yang menunjukkan 8,1 juta total kematian di India pada tahun 2020 dirilis oleh Kantor Kepaniteraan Jenderal dua hingga tiga bulan sebelumnya, karena perhatian pada jumlah korban COVID di negara itu.

"Ada narasi publik di media, berdasarkan berbagai perkiraan pemodelan, bahwa kematian COVID-19 India berkali-kali lipat dari angka yang dilaporkan, bukan itu kenyataannya," katanya kepada TV pemerintah, melansir Reuters 4 Mei.

"Kami sekarang memiliki data aktual untuk tahun 2020, tidak perlu melakukan pemodelan apa pun sekarang. Kami akan memiliki data aktual dan kuat untuk tahun 2021 juga. Pemodelan dapat menyebabkan estimasi yang berlebihan, estimasi yang tidak masuk akal," paparnya.

Diketahui, jumlah kematian tumbuh lebih lambat di negara berpenduduk 1,35 miliar orang pada tahun 2020 dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya, data menunjukkan.

India secara resmi melaporkan 148.738 kematian COVID-19 pada tahun 2020, dengan penghitungan melonjak menjadi 523.889 pada Hari Selasa, dari lebih dari 43 juta infeksi kumulatif. Hanya Amerika Serikat dan Brasil yang mencatat lebih banyak kematian pada Selasa.

Sementara, negara-negara di seluruh dunia melaporkan hanya 1,83 juta kematian akibat COVID-19 pada tahun 2020, tetapi WHO memperkirakan kelebihan kematian setidaknya 3 juta secara global untuk tahun itu.

Diketahui, India mengatakan tidak setuju dengan metodologi WHO, meskipun para ilmuwan yang mengerjakan perkiraan terbaru telah membelanya.