Beredar Pesan WA soal Timses Cawalkot Eri Cahyadi dari ASN, Pemkot Surabaya Bilang Hoaks
Calon wali kota-wakil wali kota Surabaya Eri Cahyadi-Armuji (DOK. Istimewa)

Bagikan:

SURABAYA - Beredar pesan berantai melalui WhatsApp mengenai tim sukses pasangan calon wali kota-wakil wali Kota Surabaya Eri Cahyadi-Armuji berasal dari kalangan ASN. Pemkot menegaskan pesan berantai itu hoaks.

"Intinya nama-nama ASN pemkot yang disebut menjadi tim sukses salah satu paslon dalam Pilkada Surabaya yang beredar di whatsapp itu hoaks atau tidak benar," kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara dikutip dari Antara, Minggu, 11 Oktober.

Dia mengatakan informasi yang beredar di aplikasi percakapan WhatsApp itu diduga sengaja dibuat oleh orang tak bertanggung jawab. Menurut Febri, ASN harus netral dan tidak boleh terlibat dalam politik praktis dalam kontestasi Pilkada.

Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil, serta Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

"Pengaturan tentang netralitas ASN sangat jelas dan tegas serta rinci. Setiap ASN dilarang memberi dukungan atau melakukan kegiatan yang mengarah pada politik praktis pada kontestasi Pilkada, Pileg, maupun Pilpres," kata dia.

Sebelumnya pimpinan DPRD Kota Surabaya menyoroti beredarnya pesan berantai soal ASN menjadi timses Eri Cahyadi-Armuji di Pilkada Surabaya. 

"Kalaulah memang benar, hal ini merupakan pencideraan publik dalam berdemokrasi yang seharusnya bersifat jujur, adil, transparan, demokratis dan bermartabat," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya A.H. Thony.

Politikus Gerindra ini meminta Komisi A segera mengundang seluruh nama yang tercantum dengan tidak lupa juga menghadirkan pihak inspektorat. Baginya ini perlu dilakukan untuk mengetahui dan mengklarifikasi kebenaran berita yang beredar sekaligus dalam upaya pencegahan polemik di Pilkada Surabaya 2020.

Namun apabila tidak terbukti kebenarannya maka Thony meminta segera dilakukan penandatanganan pakta integritas kepada pejabat eselon di seluruh tingkatan Pemkot Surabaya.

Selain itu, Thony juga meminta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk dapat melakukan pembinaan kepada jajarannya terkait upaya menjaga marwah netralitas para ASN dalam menciptakan demokrasi yang bermartabat.