Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam wawancara dengan Mediaset Italia mengatakan, Moskow tidak akan menetapkan kerangka waktu terkait operasi militer di Ukraina, termasuk terget menyelesaikannya pada 'Victory Day' atau Hari Kemenangan.

Victory Day atau Hari Kemenangan yang diperingati setiap 9 Mei, merupakan momen di mana Uni Soviet, bersama dengan Sekutu yang dipimpin Amerika Serikat dan Inggris, berhasil memenangi pertempuran dengan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.

"Pasukan kami tidak akan secara artifisial mendasarkan kegiatan mereka pada tanggal tertentu, termasuk Hari Kemenangan," katanya menanggapi sebuah pertanyaan, melansir TASS 2 Mei.

"Kami akan merayakan 9 Mei dengan khidmat seperti yang selalu kami lakukan," tambah Menlu Lavrov.

Lebih jauh diterangkan olehnya, kecepatan operasi militer khusus Rusia di Ukraina pertama dan terutama bergantung pada kebutuhan untuk mengurangi risiko bagi warga sipil, serta bagi pasukan Rusia.

Menlu Lavrov mencatat, operasi itu terutama ditujukan untuk memastikan keselamatan warga sipil, serta tidak adanya ancaman dari Ukraina kepada warga sipil dan Rusia, "yang akan terkait dengan senjata ofensif dan penyebaran gagasan Nazi yang coba diremehkan oleh Barat."

"Saya telah melihat laporan di NBC, saya telah membaca majalah National Interest. Artikel-artikel serius mulai muncul di sana yang memperingatkan agar tidak bermain-main dengan Nazi, seperti yang terjadi pada 1935-1938," diplomat top Rusia itu menekankan.