Bagikan:

BALI - Aparat kepolisian bersama pecalang (satuan pengamanan desa adat Bali) dan petugas linmas patroli mengawasi dan mengamankan rumah warga Muslim yang ditinggal mudik.

Pengamanan ini sekaligus bagian dari menjaga Kota Denpasar menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Patroli dipimpin langsung oleh Kapolresta Denpasar AKBP Bambang Yugo Pamungkas bersama Kapolsek Denpasar Barat, Kompol I Made Hendra Agustina. Lokasi yang disasar antara lain Desa Padang Kerta, Kecamatan Denpasar Barat, Bali,

"Hal itu dilakukan guna menjaga keamanan Kota Denpasar, terlebih jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20," kata Bambang dilansir dari Antara, Minggu, 1 Mei. 

Kegiatan dilakukan pada Sabtu, 30 April malam hingga Minggu dini hari. Beberapa rumah yang ditinggal mudik oleh penghuninya sudah dititipkan pengamanan kepada aparat dan pecalang.

"Astungkara dan alhamdulillah rumah yang dicek dalam keadaan aman," katanya.

Tak sekadar melihat situasi rumah yang ditinggal mudik, polisi juga melakukan panggilan video atau panggilan video kepada penghuni rumah yang sedang mudik.

Sebagian besar para penghuni rumah tersebut mudik ke wilayah Pulau Madura dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

"Patroli ini dilakukan secara berkelanjutan dan serentak di seluruh wilayah polsek yang ada di bawah Polresta Denpasar," katanya

Ia menegaskan patroli terus-menerus dari pagi, siang, dan malam dengan target mereka yang mudik itu aman, nyaman, tenang di kampung halaman masing-masing.

Patroli bersama pecalang ini dilakukan sebagai implementasi dari pelatihan sebelumnya yang diberikan kepada pecalang.

"Pecalang menjadi komponen pengamanan utama di Bali dalam satuan sistem pengamanan lingkungan terpadu berbasis desa adat (sipandu beradat)," katanya.

Pecalang sebagai satuan pengamanan desa adat yang beragama Hindu saat ini turut dilibatkan dalam pengamanan rumah-rumah warga Muslim di Bali.