JAKARTA - Polresta Denpasar, Bali, meningkatkan peran Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat (Sipandu Beradat) untuk mencegah masalah kamtibmas menjelang KTT G-20.
"Peningkatan peran forum Sipandu Beradat dalam penyelesaian permasalahan kamtibmas pada lini pertama sehingga stabilitas wilayah terjaga menjelang perhelatan KTT G-20," kata Kapolresta Denpasar AKBP Bambang Yugo Pamungkas dalam siaran persnya di Denpasar, Bali, dikutip dari Antara, Sabtu 30 April.
Kapolresta menyebutkan salah satu komponen penting Sipandu Beradat adalah pecalang. Mereka akan dilibatkan dalam pengamanan G-20 secara langsung, seperti di kawasan pelaksanaan KTT maupun tempat wisata.
Peningkatan kemampuan unsur Sipandu Beradat ini, kata dia, sebagai langkah awal sehingga apa yang menjadi tugas dan perannya dapat optimal dalam menjaga kamtibmas. Dengan demikian, sekecil apa pun masalah bisa diselesaikan di bawah.
AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengatakan bahwa optimalisasi peran forum Sipandu Beradat dalam menjaga kamtibmas sekaligus memberikan pengetahuan peningkatan kemampuan pecalang dalam melaksanakan tugas kepolisian terbatas.
Dalam hal ini, peran pecalang merupakan salah satu komponen dari Sipandu Beradat, yang juga ikut bersama-sama melakukan tugas meminimalisasi gangguan kamtibmas.
BACA JUGA:
Ia menjelaskan forum Sipandu Beradat merupakan bentuk kemitraan polisi dengan masyarakat berbasis community policing, yang memiliki komponen, antara lain, bankamda, pecalang, linmas, satpam, dan komponen keamanan lainnya di bawah binaan bhabinkamtibmas dan babinsa di tingkat desa adat.
Sebelumnya, kegiatan peningkatan kemampuan dilaksanakan pada hari Selasa 26 April di Gedung lembah Pujian Denpasar yang dihadiri kurang lebih 50 forum Sipandu Beradat yang termasuk dalam wilayah hukum Polresta Denpasar, termasuk Kuta dan Kuta Selatan, diikuti secara langsung dan virtual.