Bagikan:

JAKARTA - Tradisi 'Ngerebong' atau upacara keagamaan enam bulan sekali di Desa Adat Kesiman, Denpasar, Bali kembali digelar dengan bantuan pengamanan polisi dan pecalang, Minggu.

"Kami melibatkan hampir 250 pecalang desa yang dibantu oleh pecalang banjar (dusun) untuk berjaga di jalan, dan membantu pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan," kata Bendesa Adat Kesiman I Ketut Wisna di Denpasar dikutip Antara.

Wisna menjelaskan bahwa upacara Ngerebong merupakan tradisi yang diakui Kementerian Kebudayaan RI sebagai warisan budaya tak benda. Tradisi ini diikuti oleh seluruh masyarakat di Desa Kesiman, sehingga memerlukan atensi dalam hal pengamanan.

Atas dasar tersebut, bendesa adat mengatakan Polda Bali telah memberikan atensi. Sejak siang, melalui Polsek Denpasar Timur, sejumlah anggota diturunkan untuk melakukan pengamanan khususnya di jalan utama.

"Dalam rangka upacara Ngerebong ini, mengingat umat cukup padat sehingga lalu lintas terpaksa kami alihkan dengan rekayasa lalu lintas," kata Kapolsek Denpasar Timur Kompol I Nengah Sudiarta, Minggu.

Sudiarta menuturkan bahwa untuk kegiatan ini dilakukan penutupan jalan WR Supratman tepatnya di depan Pura Petilan sebagai lokasi utama sejak pukul 10.00-21.00 WITA atau hingga acara berakhir.

Alternatif jalan telah disiapkan mulai dari pengalihan menuju Jalan Sedap Malam maupun Jalan Gatot Subroto. Sudiarta melihat dari ramainya kedatangan umat Hindu, tidak memungkinkan jika tidak dilakukan penutupan jalan.

Sekitar 20 personil polisi dikerahkan untuk pengamanan lalu lintas dan unit tertutup, sedangkan pecalang melakukan pengamanan di setiap titik lokasi upacara termasuk di dalam Pura Petilan.

"Kita selalu bekerja sama dengan pecalang dan Sipandu Beradat dalam pengamanan baik di jalur lalu lintas maupun di lokasi upacara," kata Sudiarta kepada media.

Terkait kepadatan pengunjung, Sudiarta mengaku pihaknya terus memberi imbauan melalui pecalang maupun aparat desa adat untuk menjaga protokol kesehatan, karena COVID-19 masih perlu diwaspadai meskipun kasus menurun.

Upacara Ngerebong sendiri telah berlangsung turun temurun bagi warga Desa Kesiman. Dalam pelaksanaannya, dipercayai para dewa sedang turun berkumpul, kemudian masyarakat mengarak barong di tengah Pura Petilan sebanyak tiga putaran dan diikuti upacara lainnya.