Bagikan:

NUSA DUA - Para pecalang atau polisi adat Bali membubarkan sekelompok massa yang mengenakan kaos berlogo PKB menggelar aksi di sekitar lokasi pelaksanaan Muktamar ke-6 PKB. Aparat kepolisian turut hadir dalam pembubaran massa aksi tak dikenal tersebut.

Aksi kontra Muktamar ini diduga berhubungan dengan perseteruan antara PKB dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang tengah memanas jelang pergantian kepengurusan PKB.

Mereka mulanya datang menggunakan sepeda motor dan belasan bus dengan titik kumpul di Lapangan Lagoon, Nusa Dua. Mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan "kembalikan PKB ke NU". Dilakukan juga aksi pembakaran spanduk oleh massa tersebut.

Massa aksi tak bisa menjangkau lokasi pelaksanaan Muktamar yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center. Dalam upaya pembubaran itu, kapolsek setempat menyatakan aparat bekerja sama dengan pecalang untuk memastikan gelaran Muktamar tetap kondusif.

Sementara itu, panitia Muktamar ke-6 PKB tengah mempersiapkan keberlangsungan acara yang akan dimulai pukul 19.00 WITA. Muktamar dilanjutkan pada Minggu 25 Agustus pukul 12.00 WITA.

Wakil Sekjen PKB Syaiful Huda. Huda menyebut pihaknya telah menelusuri kemunculan aksi kontra Muktamar itu. Huda menegaskan, mereka bukanlah kader PKB dan mengenakan kaos berlogo partai tanpa izin.

"Hasil investigasi kami, mereka bukan kader dan bukan pengurus PKB. Kami juga menuntut supaya mereka melepas baju atribut PKB yang mereka gunakan karena mereka bukan kader dan bukan pengurus PKB," tutur Huda di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Sabtu, 24 Agustus.

Huda menilai aksi ini sengaja dilakukan untuk merusak kondusivitas penyelenggaraan Muktamar. Menganggap sebagai kegiatan penyusupan, Huda mendesak kepolisian untuk membubarkannya.

"Kita minta kepada aparat kepolisian, Pak Kapolda mention langsung kepada Pak Kapolri, karena mereka berencana untuk membuat kegaduhan di bumi Bali ini yang kita cintai ini. Kita minta supaya aksi itu dibubarkan secepat-cepatnya karena menggagu ketertiban umum, menggagu masyarakat yang ada di Bali," tegasnya.