DENPASAR - Sebanyak 20 warga di Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara, Bali, terpapar positif COVID-19. Kawasan tersebut ditutup untuk mengantisipasi penularan mulai hari ini hingga 5 Juli dengan penjagaan ketat dari pecalang setempat.
"Sebanyak 20 orang yang positif tersebut dibawa ke rumah singgah untuk menjalani isolasi mandiri," kata Perbekel Desa Dauh Puri Kaja, I Gusti Ketut Sucipta di Denpasar dikutip Antara, Kamis, 1 Juli.
Sucipta mengatakan sudah berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 Kota Denpasar dan minta diisolasi di rumah singgah, sedangkan warga yang negatif tetap menjalani isolasi mandiri.
"Untuk yang isolasi mandiri, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait kebutuhan mereka," katanya.
Pihak Dusun Terunasari juga akan memberikan bantuan bagi warga yang isolasi mandiri. Sebelum adanya lonjakan kasus ini Desa Dauh Puri Kaja masuk zona hijau.
"Sejak tanggal 4 Juni kami sebenarnya sudah zona hijau," katanya.
Sementara itu, salah seorang pecalang Banjar Dinas Terunasari, Abdul Gofur, menuturkan kronologi warga yang positif ini berawal dari dua orang warga asli setempat bepergian ke luar Bali, tepatnya di Depok, Jawa Barat.
Saat tiba dijemput oleh tetangganya seorang sopir online, namun setibanya di Bali justru keduanya sakit. Setelah itu berobat ke Puskesmas dan dilakukan tes usap PCR, ternyata hasilnya positif.
Keduanya pun diminta isolasi mandiri dan saat ini sudah sembuh. "Sopir ini ngekos dan juga berinteraksi dengan beberapa warga sekitar," katanya.
Masalahnya, kata Perbekel Sucipta, sopir online tersebut juga sakit setelah beberapa hari berikutnya, lalu dilakukan tes usap PCR dan ternyata positif COVID-19.
BACA JUGA:
Beberapa tetangga kosnya dan warga sekitar juga sakit dan bergejala. Atas inisiatif Kepala Dusun/Banjar Terunasari akhirnya dilaksanakanlah swab kepada 43 warga pada 29 Juni 2021.
"Tes usap PCR digelar di Balai Banjar Teruna Sari. Dari swab tersebut, Rabu (30/6) hasilnya keluar, 19 orang dinyatakan positif, sehingga ditambah dengan sopir menjadi 20. Sementara yang dua orang yang sumber awalnya sudah sembuh," katanya.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya pun menutup akses masuk kawasan tersebut hingga 5 Juli 2021 dengan penjagaan ketat dari pecalang dan koordinasi dengan pihak desa dan Satgas COVID-19.