Antisipasi Migrasi Pengguna Pertamax ke Pertalite, Anggota Komisi VII Minta Pertamina Cermati Stok BBM
Pertamina siagakan kuota untuk Pertalite. (foto: twitter @pertamina)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta Pertamina mencermati stok bahan bakar minyak (BBM) agar mencukupi kebutuhan pemudik yang melakukan perjalanan ke luar kota selama periode lebaran.

Mulyanto juga menuturkan, dengan kenaikan harga Pertamax, migrasi pengguna Pertamax menjadi Pertalite sangat dimungkinkan.

“Jadi faktor pendorong bagi peningkatan konsumsi Pertalite ada dua, yakni pertambahan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi dan migrasi pengguna Pertamax ke Pertalite,” ujarnya, dikutip dari Antara, 1 Mei.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan memperkirakan tahun 2022 ini ada sekitar 85 juta orang akan mudik ke berbagai daerah. Untuk itu, Mulyanto menambahkan, lonjakan angka pemudik ini meningkat karena selama dua tahun sebelumnya tidak ada kegiatan mudik karena pandemi COVID-19.

"Dari sisi jenis kendaraan, sebanyak 47 persen pemudik diperkirakan akan menggunakan kendaraan mobil atau sepeda motor pribadi ketimbang menggunakan kendaraan umum,"  ujar Mulyanto.

Untuk itu, lanjut dia, Pertamina harus bisa mengupayakan proses distribusi ke semua SPBU di jalur mudik aman dan tersedia dengan cukup. BPH Migas memperkirakan kebutuhan bensin pada masa periode berjalan berpotensi meningkat kurang lebih 5 persen pada masa mudik lebaran.

Sementara untuk kasus distribusi Pertamina Jawa Bagian Barat, yang meliputi Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat melaporkan kenaikan konsumsi bensin lebih dari 20 persen.

Hal yang sama juga disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral saat melakuka sidak ke beberapa SPBU di Rest Area Palikanci KM 207 A, Tol Palimanan Kanci, Kabupaten Cirebon dan SPBU 34.451.06 - Ciperna KM 7 pada Kamis 28 April yang lalu.

Menyikapi kepadatan yang terjadi dan mencegah agar tidak terjadi kelangkaan BBM, Arifin meminta keterisian BBM di SPBU adalah 60 persen dari kapasitas yang ada, ditambah mobil BBM yang selalu siaga untuk menyuplai BBM.

"SPBU dijaga keterisiannya, minimum 60 persen harus terisi tangkinya, tentunya ditambah dengan penguatan tambahan mobil-mobil suplai (mobile storage). Saya minta mobil suplai ini terisi penuh sehingga dapat mendistribusikan di tempat-tempat yang membutuhkan," urai Arifin.

Tak hanya itu, anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Jasamarga Related Business (JMRB), yang mengelola Rest Area Travoy di ruas jalan tol Jasa Marga Group, menambah SPBU Modular untuk memastikan ketersediaan BBM di rest area.

General Manager Perencanaan dan Pengendalian Operasional PT JMRB Meta Herlina menjelaskan, PT JMRB telah berkoordinasi dengan PT Pertamina (Persero) untuk menjaga stok BBM di SPBU rest area ruas jalan tol Jasa Marga Group.

Selain itu, Meta mengatakan untuk mengantisipasi kepadatan dan antrean di SPBU, maka dioperasikan SPBU modular di sejumlah rest area selama event arus mudik dan balik Idulfitri 1443 H/2022.

"Kami juga telah bekerja sama dengan Pertamina untuk mengoperasikan SPBU modular di 16 rest area di ruas jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga Group," tuturnya di Jakarta, Jumat, 29 April.

Lebih lanjut, Meta menjelaskan SPBU modular akan ditempatkan di rest area tipe B yang tidak terdapat SPBU, rest area fungsional, dan rest area tipe A yang berpotensi terjadi penumpukan.

SPBU modular ini, kata Meta, akan beroperasi mulai dari 22 April 2022 hingga 11 Mei 2022. Ada pun rest area di ruas jalan tol Jasa Marga Group yang terdapat SPBU modular meliputi Rest Area KM 33 A Jakarta-Cikampek; Rest Area KM 52 B Jakarta-Cikampek; Rest Area KM 207 A Palimanan-Kanci; Rest Area KM 379 A Batang-Semarang; Rest Area KM 391 A Batang-Semarang; Rest Area KM 519 A Solo-Ngawi.