Dinilai Konyol, Trump Tolak Debat Virtual dengan Biden
Ilustrasi (Raga Granada/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Debat kedua kandidat presiden Amerika Serikat (AS) antara Donald Trump dan Joe Biden yang rencananya digelar virtual, Kamis, 15 Oktober dibatalkan. Trump menolak perubahan format itu.

Acara sedianya dilakukan dengan model forum langsung. Digelar di Miami, debat itu semestinya jadi debat lanjutan setelah debat perdana pada 29 September lalu.

Setelah Trump menolak debat virtual, Biden menjadwalkan diri untuk melakukan kampanye bagi dirinya sendiri. Kampanye itu dibentuk dalamformat tanya-jawab pada 15 Oktober petang. 

Komisi Debat Presiden (CPD) menulis dalam sebuah pernyataan melalui surel, "Kini tampaknya tidak akan ada debat pada 15 Oktober. Dan CPD akan mengalihkan perhatian pada persiapan untuk debat final yang dijadwalkan pada 22 Oktober."

Format debat virtual diputuskan untuk menghindari penularan COVID-19. Apalagi kondisi Trump pekan lalu dinyatakan positif virus corona. Trump belum melewati masa inkubasinya. Itulah sumber kekhawatiran banyak orang.

Trump, Kamis, 8 Oktober mengatakan alasannya menolak perubahan format. Menurutnya, menempatkan dirinya dan Biden di dua tempat berbeda adalah hal konyol. Menghadirinya sama dengan buang waktu bagi Trump.

Tim kampanye Trump menuduh CPD --yang dipimpin mantan ketua Komite Nasional Partai Republik-- memihak pada Biden.

"Tidak ada alasan medis untuk menghentikan debat di Miami dari pelaksanaan yang sudah direncanakan, karena Presiden sehat dan siap untuk berdebat," kata juru bicara tim kampanye Trump, Tim Murtaugh.

Sementara itu, juru bicara tim kampanye Biden, Andrew Bates, mengatakan, "Memalukan bahwa Donald Trump menghindar dari satu-satunya debat di mana para pemilih bisa menyampaikan pertanyaan, namun itu tidak mengherankan."

CPD mengatakan bahwa kedua kandidat telah setuju untuk berpartisipasi dalam debat final pada 22 Oktober, dan mereka diwajibkan untuk dites deteksi COVID-19, mengenakan masker, dan menerapkan protokol jarak aman.