Bagikan:

JAKARTA - Sekelompok anjing ditemukan berjuang untuk hidup mereka di tempat kosong di provinsi barat Manisa dua pekan lalu. Diduga, anjing-anjing tersebut diracun.

Petugas Gendarmarie dan dokter hewan dipanggil ke tempat kejadian di Distrik Salihli oleh penduduk setempat. Sebanyak 13 ekor anjing ditemukan mati di lokasi tersebut.

Sementara, sembilan lainnya yang pingsan dibawa ke rumah sakit. Belakangan, empat di antara anjing-anjing tersebut mati karena keracunan. Lainnya masih dirawat di rumah sakit hewan kotamadya.

Birol Avcı, kepala departemen kedokteran hewan kotamadya Salihli mengatakan, mereka bergegas ke tempat kejadian, menemukan beberapa hewan sudah mati karena keracunan. Tetapi, mereka dapat menempatkan yang lain melalui "proses perawatan yang intens."

Melansir Daily Sabah 19 April, pasukan Gendarmerie melancarkan penyelidikan untuk menemukan pelaku atau pelaku yang memberi makan racun hewan tersebut.

Keracunan hewan liar adalah hal biasa di Turki dengan anjing menjadi target khusus. Dalam kebanyakan kasus, pelakunya adalah orang-orang yang terganggu oleh gonggongan anjing atau serangan mereka terhadap ternak atau hewan lain.

Di masa lalu, kebanyakan pelaku peracunan lolos dari hukum. Tetapi, undang-undang baru yang diadopsi tahun lalu pelaku peracunan terancam denda yang lebih besar. Dan, dalam kasus yang lebih para seperti pembunuhan massal, terancama hukuman penjara.

Anjing liar juga menghadapi lebih banyak tentangan saat ini, karena serangan mereka, yang baru-baru ini menyebabkan kematian seorang gadis muda yang ditabrak mobil, saat dia melarikan diri dari sekawanan anjing yang kejam di Turki selatan.

Setelah serangan itu, media sosial dibanjiri dengan pesan yang menyerukan pihak berwenang untuk mengambil tindakan tegas terhadap anjing agresif. Mulai dari sterilisasi dan pengumpulan mereka dari jalan-jalan untuk dibawa ke tempat penampungan hewan secara permanen, hingga pesan yang menyerukan pembunuhan massal.