Invasi Moskow, Sejumlah Kota di Ukraina Bakal Ganti Nama Jalan dan Alun-alun Terkait Rusia
People's Friendship Arch di Kyiv, Ukraina. (Wikimedia Commons/Arne Müseler)

Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah kota di Ukraina berencana mengubah nama jalan dan alun-alun yang terkait dengan Rusia, di bawah proses 'derisifikasi' setelah invasi 24 Februari lalu.

Sehari setelah pembongkaran monumen besar era Soviet di Kyiv yang dimaksudkan untuk melambangkan persahabatan antara Rusia dan Ukraina, dewan kota mengatakan telah menyusun daftar 467 lokasi yang dapat dipertimbangkan untuk diganti namanya.

Mereka termasuk alun-alun pusat yang dinamai penulis abad ke-19 Leo Tolstoy dan jalan bernama Danau Baikal Rusia. Sebuah jalan yang dinamai Minsk, ibu kota sekutu dekat Rusia, Belarusia, juga ada dalam daftar.

Sejak Ukraina mendeklarasikan kemerdekaan Uni Soviet pada tahun 1991, nama beberapa, kota telah diubah untuk menghapus warisan pejabat Soviet yang dibenci. Beberapa pejabat sekarang ingin menghapus nama penulis, penyair, dan pegunungan Rusia.

Ihor Terekhov, wali kota Kharkiv di Ukraina timur, mengatakan pada Hari Rabu, segera setelah perang dengan Rusia berakhir, ia akan mengajukan rancangan undang-undang kepada dewan kotanya, untuk mengganti nama-nama tempat yang berafiliasi dengan nama Rusia.

"Bahkan tanpa nama-nama ini, akan ada terlalu banyak bekas luka yang akan mengingatkan kita untuk waktu yang lama, tentang tetangga seperti apa yang berada di luar perbatasan timur dan utara kita," tulisnya di aplikasi perpesanan Telegram, melansir Reuters 28 April.

Sementara itu, kota-kota di utara Ukraina telah memulai proses penggantian nama jalan dengan unit tentara yang membela mereka.

Di bawah proposal gubernur wilayah Chernihiv, jalan-jalan atau alun-alun di ibu kota wilayah akan diganti namanya menjadi 1st Separate Tank Brigade.

Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Oleksandr Tkachenko pekan lalu memperingatkan agar tidak menghapus apa pun yang berafiliasi dengan Rusia.

Mengutip novelis Rusia kelahiran Ukraina Nikolai Gogol sebagai contoh, dia mengatakan beberapa "tokoh memiliki warisan budaya (global)."

Diketahui, Moskow menyebut aksi militernya sebagai 'operasi khusus' untuk melucuti senjata Ukraina dan mengalahkan kaum fasis. Sementara, Ukraina dan Barat mengatakan tuduhan fasis tidak berdasar, dengan perang adalah tindakan agresi yang tidak beralasan.