Bagikan:

KALBAR - Sebanyak 120 rumah warga Lomba Karya butuh perhatian para pihak termasuk Pemerintah Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, lantaran kondisinya tidak layak huni.   "Dari 321 Kepala Keluarga (KK), ada 120 KK yang keadaan sangat memprihatinkan. Selaku kepala desa, saya akan terus mengusulkan agar ada perbaikan," ujar Kepala Desa Lomba Karya, Egi Hermanus saat dihubungi di Bengkayang, Antara, Senin, 25 April.    Berdasarkan pendataan, Dusun Pagoh terdiri dari 139 KK, Dusun Tuhu 41 KK, dusun Mensari 71 KK, dan Dusun Bentarat 104 KK. Adapun jumlah kepala keluarga yang keadaan rumahnya memprihatinkan di Dusun Pagoh 60 KK, Dusun Tuhu 15 KK, Dusun Mensari 42 KK dan dusun Bentarat sebanyak 18 KK.   "Saya bersama aparatur desa, dusun dan RT akan terus meningkatkan kualitas hidup layak bagi warga kami, terutama mengenai rumah tempat tinggal dan juga Sumber Daya Manusia (SDM)," ujarnya.   Dirinya juga mengakui, bahwa sebelumnya Desa Lomba Karya sempat masuk desa tertinggal, dan baru pada tahun 2022 masuk kategori desa berkembang.   "Rasanya desa kami masih jauh dari harapan untuk berkembang cepat, karena ada beberapa faktor di antaranya infrastruktur dasar seperti Jalan dan jembatan, air bersih, sarana telekomunikasi dan listrik masih belum tersedia," ujar Egi.   Ia berharap kondisi tersebut ke depan bisa mendapat perhatian lebih dari pihak terkait terutama untuk bisa diperjuangkan, baik oleh para anggota legislatif dan juga eksekutif.   Pihak telah melakukan inspeksi mendadak (sidak), sekaligus pendataan terhadap warganya. Dalam kesempatan itu, rombongan yang dipimpin turut melakukan memantau terhadap aktivitas warga di desanya.  
  "Ini merupakan salah satu langkah kita untuk membenahi pembangunan di wilayah desa kita. Sebelumnya ini kita juga telah membenahi kantor Desa di Dusun Bentarat, serta melakukan pembinaan terhadap aparatur desa naik, dusun dan RT," ucapnya.