Bagikan:

TANGERANG  - Koordinator Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi (SPPI), Sri Palupi Handayani mengatakan pihakya akan melakukan screening test kepada 47 sekolah di Kota Tangerang pada 12 Mei mendatang. Guna mengetahui anak-anaknya terindikasi penderita Disleksia.

Dirinya menambahkan dalam melakukan screening test, pihaknya menggandeng Dyslexia Genius Malaysia untuk penangan anak-anak penderita Disleksia tersebut.

“Abis lebaran akan dilakukan Screening Tes di SDN Karawaci 5 (Kota Tangerang). Nantinya berlanjut ke sekolah-sekolah lain,” kata Sri saat dihubungi Voi.id , Sabtu, 23 April.

“Untuk penjaringan awal. Nanti kalau terinidikasi Disleksia, baru dilakukan assesment test,” sambungnya.

Dalam kesempatannya, Sri menjelaskan bagaimana ciri-ciri orang yang menderita Disleksia. Mereka rata-rata memiliki gangguan dalam proses belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis, atau mengeja.

Ketika ditemukan adanya orang terindikasi diseleksia, maka dia akan dipisahkan dengan murid-murid reguler.  Nantiya dia akan diberikan kurikulum oleh pengajar pengajar dari Dyslexia Genius Malaysia tersebut.

“Karena kita menganggap anak  itu bodoh, tidak bisa baca, tidak bisa nulis, tapi ternyata kelas 1-3 karena memang mengalami gangguan itu disleksia, dan seharusnya diadakan satu program. Mungkin karena memang kita tidak ketahuan kelainan disleksia, jadi penangnan kita kurang tepat. Sehingga anak-anak disleksia ini bisa jadi kemampuan secara IQ mereka di atas rata-rata,” ujarnya.

Perihal cara proses pengajarannya, Sri mengaku  tidak tahu lebih jelas perihal diseleksia tersebut.  Lantaran nantinya yang bakal mengajar berasal dari  Dyslexia Genius Malaysia.

“Untuk ngajarnya saya tidak tahu, saya cuma membantu untuk mendatakan screening test disleksia,” tandasnya.