Hingga Sabtu, Target Vaksinasi Pemerintah Sudah Capai 95 Persen
Petugas medis menyuntikkan dosis vaksin COVID-19 booster AstraZeneca. (foto: dok. antara)

Bagikan:

JAKARTA – Hingga Sabtu, 23 April, pukul 12.00 WIB penerima vaksin COVID-19 di Indonesia terus bertambah. Menurut Satuan Tugas (Satgas) COVID-19, jumlah penduduk Indonesia yang telah menerima dosis vaksin secara lengkap mencapai 163,87 juta jiwa.

Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta Sabtu, menunjukkan jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan dua dosis vaksin COVID-19 per hari ini bertambah 165.150 menjadi 163.874.842 orang.

 Sementara penerima dosis pertama bertambah sebanyak 91.448 orang, sehingga jumlah keseluruhan mencapai 198.831.114 orang.  Adapun total vaksinasi untuk dosis ketiga hari ini bertambah 566.092 jiwa menjadi 34.846.833 orang.  Pemerintah berencana memvaksinasi sebanyak 208.265.720 juta orang. Ini artinya tinggal sekitar 10 juta orang lagi, atau 5 persen dari target tersebut.

Menurut laporan itu, suntikan dosis pertama vaksin COVID-19 sudah diberikan pada 95,46 persen dari total 208.265.720 warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19.  Sementara warga yang sudah menjalani dua dosis vaksinasi meliputi 78,68 persen dari total sasaran.

 Sebelumnya, Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan mengatakan pandemi COVID-19 yang terkendali serta cakupan vaksinasi yang tinggi dapat mencegah potensi gelombang lanjutan usai Lebaran 2022.

"Kenaikan kasus COVID-19 setelah Lebaran tidak akan seperti setelah liburan sebelumnya. Kuncinya, masyarakat mengikuti aturan, pemerintah daerah menegakkan aturan," kata Iwan seperti dikutip Antara.

Iwan mengatakan kebijakan pemerintah mewajibkan masyarakat mendapatkan vaksin booster saat mudik diyakini akan meminimalisasi potensi penyebaran COVID-19. Selain itu, masyarakat harus tetap menjalankan protokol kesehatan.

Ia mengatakan keputusan pemerintah membolehkan masyarakat mudik saat Lebaran tahun ini dengan mempertimbangkan penyebaran virus relatif terkendali, cakupan vaksinasi yang tinggi di daerah asal maupun tujuan.