JAKARTA - Pemerintah membolehkan masyarakat melakukan halalbibalal saat hari raya Idulfitri pada tahun ini. Namun, dengan catatan, kegiatan silaturahmi keluarga dan kerabat ini dilakukan tanpa boleh ada kegiatan makan dan minum bersama.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koodinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas evaluasi PPKM yang dipimpin Presiden Joko Widodo.
"Bapak Presiden memberikan catatan terkait dengan kegiatan-kegiatan menjelang halalbihalal nanti. Terutama untuk kegiatan halalbihalal diselenggarakan dengan protokol kesehatan dan diimbau untuk tidak ada makan minum," kata Airlangga dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 18 April.
Namun, jika ingin makan dan minum, Airlangga meminta masyarkat menjaga jarak dan tempatnya dari orang-orang lain.
Selain itu, Airlangga menyebut pemeirntah juga akan menyesuaikan pembatasan di tempat hiburan atau tempat keramaian.
"Kegiatan yang di tempat hiburan ataupun di tempat keramaian, ini dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan dan juga sesuai dengan kapasitas. Nah, tentu kegiatan ini nanti akan dituangkan di dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri," ungkap Airlangga.
BACA JUGA:
Diketahui, pada bulan Ramadan dan Idulfitri tahun ini, pemerintah memberi kelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat. Pemerintah kembali membolehkan mudik ke kampung halaman.
Syaratnya, masyarakat yang sudah vaksinasi dosis ketiga atau booster tak perlu lagi melampirkan hasil tes COVID-19.
Sementara, bagi masyarakat yang baru melakukan vaksinasi dosis kedua masih bisa mudik namun harus melengkapi hasil negatif COVID-19 tes antigen dalam kurun waktu 1x24 jam atau PCR 3x24 jam.
Kemudian, masyarakat yang masih menjalani vaksinasi dosis pertama diwajibkan melakukan tes PCR 3x24 jam dan melampirkan hasil negatif COVID-19 sebelum perjalanan.