JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta masyarakat tidak bepergian ke luar negeri saat libur panjang Lebaran pada tahun ini.
Pemerintah sebelumnya menetapkan cuti bersama Idulfitri 1443 Hijriah pada tanggal 29 April, 4 Mei, 5 Mei, dan 6 Mei sehingga terdapat libur panjang saat musim Lebaran. Pemerintah pun telah membolehkan mudik pada tahun ini.
"Dengan adanya libur panjang, masyarakat juga diimbau untuk tidak bepergian ke luar negeri," kata Airlangga dalam konferensi pers hasil evaluasi PPKM, ditayangkan Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 18 April.
Airlangga meminta masyarakat mengerti meskipun kondisi pandemi di Indonesia telah membaik, hal ini berbeda dengan negara lain. Contohnya, saat ini Shanghai, China tengah menerapkan lockdown.
Menurut Airlangga, pemerintah tak mau masyarakat Indonesia bepergian ke luar negeri tertular COVID-19 dan membawa masuk virus ke Indonesia. Mengingat, saat ini masa karantina pelaku perjalan luar negeri (PPLN) juga telah dihapus.
"Ada potensi penularan dari luar negeri, sehingga dengan demikian ini tentu menjadi peringatan kepada kita semua bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir. Oleh karena itu kita tetap harus waspada," ungkap Airlangga.
"Dan kita lihat di beberapa negara termasuk di Shanghai, China, itu terjadi kenaikan. Tentu kita tidak ingin kenaikan tersebut membawa virus yang nanti dibawa oleh PPLN kita ke dalam negeri," ujar Airlangga.
BACA JUGA:
Airlangga juga menyebut terdapat kelonggaran yang diberikan pemerintah saat hari raya Idulfitri.
Pemerintah membolehkan masyarakat melakukan halalbibalal saat hari raya Idulfitri pada tahun ini. Namun, dengan catatan, kegiatan silaturahmi keluarga dan kerabat ini dilakukan tanpa boleh ada kegiatan makan dan minum bersama.
"Bapak Presiden memberikan catatan terkait dengan kegiatan-kegiatan menjelang halalbihalal nanti. Terutama untuk kegiatan halalbihalal diselenggarakan dengan protokol kesehatan dan diimbau untuk tidak ada makan minum," tutur Airlangga.