JAKARTA - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi mengimbau para da'i agar tidak menyampaikan ceramah yang berisi perpecahan atau pun khilafah. Ceramah yang disampaikan haruslah berisi perdamaian.
"Kami juga mengimbau dalam surat edaran itu untuk para da'i, penceramah, menyampaikan pesan-pesan agama secara damai yang mengajak kerukunan, kekeluargaan, ukhuwah dan juga tidak mempertentangkan persoalan-persoalan yang sifatnya furu'iyah masalah khilafiah, perbedaan-perbedaan," ujar Zainut di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 14 April.
Imbauan itu sebenarnya sudah tertuang dalma Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2022 tentang pedoman penyelenggaraan ibadah pada bulan ramadan dan Idulfitri di masa pandemi. Tujuan imbauan itupun agar proses ibadah selama Ramadan berjalan dengan baik.
"Ahamdulillah selama 12 hari dalam pantauan kami surat edaran ini diterima dengan baik oleh masyarakat, masyarakat bisa melaksanakan ibadah Ramadannya dengan lancar, masjid-masjid penuh, ibadah tarawih, tadarusan i'tikaf dan ibadah Ramadan lain bisa berjalan dengan baik dan itu semuanya dipastikan harus tetap menerapkan protokol kesehatan," paparnya.
BACA JUGA:
Di sisi lain, Zainut juga berbicara soal pelaksanaan salat Idulfitri. Pemerintah telah mengizinkannya tetapi tetap mengedepankan kesehatan (prokes).
"Untuk pelaksanaan salat Idulfitri juga diperbolehkan baik itu di masjid dan di tanah lapang, tapi dengan catatan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Zainut.