JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak para dai dan penceramah untuk membersihkan residu-residu perpecahan pasca-Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 lewat mimbar-mimbar keagamaan maupun media sosial.
"Tugas kita konsentrasi untuk menyatukan umat," ujar Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis dilansir ANTARA, Senin, 19 Februari.
Cholil mengatakan pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik dan lancar. Namun ia menyayangkan narasi-narasi negatif yang muncul sebelum pencoblosan masih terasa hingga saat ini.
Karena itu kepada penceramah dan dai, MUI mendorong agar bersama-sama dengan MUI menghilangkan residu-residu yang dapat memecah belah bangsa.
Menurutnya, persatuan umat dan bangsa harus menjadi agenda utama setelah pemilu ini. Sementara aspek politik yang saat ini tengah berjalan, kata dia, biarkan diproses oleh mereka yang terlibat dalam kontestasi.
"Tugas kita yang penting masyarakat damai tetap bersatu, bisa bekerja dengan baik tanpa terganggu apapun," kata Cholil Nafis.
Dia juga mendorong kepada dai/penceramah untuk menjadikan politik sebagai sarana memasukkan ide-ide baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bukan mencapai kekuasaan.
"Tujuan kita di dalam berdakwah itu adalah politik keadaban, membangun bangsa yang baik, bangsa yang adil, bangsa yang hukum, yang sejahtera," kata Cholil Nafis.
BACA JUGA:
Sebelumnya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengapresiasi segenap pihak mulai dari pemerintah, penyelenggara pemilu, hingga kontestan, dan masyarakat atas pelaksanaan Pemilu 2024 yang dinilai berjalan dengan baik.
"Atas nama PBNU, saya ingin menyampaikan selamat kepada bangsa Indonesia, khususnya kepada pemerintah, penyelenggara pemilu, para kontestan bahwa proses pemilu sampai dengan pemungutan suara telah terlaksana dengan baik," kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Gus Yahya, sapaan akrab KH Yahya Cholil Staquf mengatakan PBNU pun menilai pelaksanaan Pemilu 2024 yang berjalan dengan baik, lancar, dan damai itu menjadi kemenangan bagi bangsa Indonesia.
"Sampai titik ini kami menyimpulkan bahwa dalam proses ini Indonesia sudah menang, karena proses berjalan dengan baik, damai, lancar, dan bisa kita selesaikan," ujarnya.