Bagikan:

JAKARTA - Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menanggapi tudingan Wakil Ketua Dewan PSI Grace Natalie yang menyebut ada keterkaitan antara kasus pengeroyokan Ade Armando dalam demo 11 April dengan relawan Anies Baswedan.

Gilbert menyebut, jika Grace bisa menuding karena mengaku memiliki bukti, lebih baik hal itu diserahkan kepada aparat kepolisian yang tengah mengusut kasus pengeroyokan tersebut.

"Saya kira lebih baik bukti itu diberikan ke aparat kepolisian dan juga dibuka ke publik, sehingga jelas apakah ada atau tidak keterlibatan relawan tersebut," kata Gilbert dalam pesan singkat.

Yang jelas, menurut Gilbert, penganiayaan yang didera Ade Armando adalah serangan terhadap Bhinneka Tunggal Ika atau kemajemukan di Indoesia.

"Tidak ada tempat buat kelompok yang menyerang Bhinneka Tunggal Ika dalam ideologi Pancasila," tutur Gilbert.

Sebelumnya, Grace Natalie menuding pengeroyokan Ade Armando memiliki hubungan dengan relawan Anies berlandaskan pada tangkapan layar percakapan grup WhatsApp dengan nama "Relawan Anies Apik 4" yang beredar.

Screenshot isi grup WhatsApp ini menampilkan salah satu anggota grup yang usianya diperkirakan di atas 40 tahun, melaporkan kehadiran Ade Armando di aksi demo dan dia meminta tolong agar informasi ini diteruskan ke massa aksi dengan tujuan agar massa menggeruduk Ade Armando.

"Jika benar pria ini adalah relawan Anies, maka percakapan ini menunjukkan ada hubungan antara relawan Anies Apik 4 dengan penumpang gelap aksi demo kemarin," kata Grace dilihat dalam tayangan Youtube CokroTV.

Bahkan, Grace mengklaim menerima informasi sebagian penyusup itu diduga merupakan anggota FPI dan HTI. Menurut Grace, kelompok ini kerap dikritik oleh Ade terkait dugaan radikalisme.

"Artinya meskipun ormas FPI dan HTI sudah dibubarkan dan dinyatakan terlarang, aktor-aktornya masih aktif bergerak. Screen capture percakapan WhatsApp group Relawan Anies Apik kemarin bisa menjadi pertanda bahwa anggota-anggota dan simpatiusan FPI serta HTI kini melebur di dalam Relawan Anies," ucap Grace.

"Pak Anies, Anda boleh saja mengelak. Namun jika benar relawan dan pendukung Pak Anies beririsan dengan kelompok ekstremis dan radikal, mediamkan kelompok-kelompok ini artinya sama dengan Pak Anies memberi ruang kepada radikalisme dan ekstremisme untuk tumbuh dan berkembang di Indonesia," lanjutnya.