JAKARTA - Komisi II DPR menggelar Rapat Kerja dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk membahas penetapan tahapan Pemilu 2024.
Namun, rapat kali ini hanya dihadiri oleh 4 pimpinan Komisi II DPR. Pasalnya, Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi PKB Luqman Hakim dirotasi menjadi anggota Komisi IX DPR.
Wakil Ketua Komisi II DPR Junimart Girsang, mengatakan komposisi pimpinan pada hari ini berkurang satu lantaran pengganti Luqman, yakni Yanuar Prihatin belum dilantik.
"Hari ini karena yang menggantikan belum diserahkan palu oleh beliau, dan harus dilantik. Tentang kapan yang baru akan dilantik tentu kita menunggu jadwal dari Ketua DPR," ujar Junimart di Gedung DPR, Rabu, 13 April.
Menyoal spekulasi yang menyebut Luqman diganti lantaran menentang wacana penundaan pemilu yang digaungkan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, Junimart menilai tak ada hubungannya.
Tapi, politikus PDIP itu menganggap wajar apabila ada anggota DPR yang kontra atas wacana tersebut. Apalagi kata Junimart, Luqman Hakim cukup cerdas menguasai politik pemerintahan.
"Saya kira gak ya, karena beliau ini termasuk sahabat yang cukup cerdas menguasai materi politik pemerintahan. Kalau dihubungkan dengan statemen dia dengan periodesasi itu wajar saja, kontra tentang perpanjangan atau penundaan itu kan menjadi hak beliau sebagai anggota DPR," jelas Junimart.
BACA JUGA:
Junimart mengaku sempat berkomunikasi dengan Luqman. Kata dia, rotasi ini merupakan penyegaran di Fraksi PKB DPR.
"Saya kemarin ketemu beliau, dan beliau bilang perpindahan itu adalah hal wajar di fraksi mereka. Dan meskipun beliau dirotasi, pimpinan fraksi memanggil beliau dengan berbagai pertimbangan. Menurut saya ini penyegaran saja di setiap partai itu biasa. Gak ada hal negatif tentang beliau, dia cukup cerdas dan memahami materi di Komisi II," katanya.
Adapun penggantinya yakni Yanuar Prihatin, Junimart menyebut dia juga paham atas isu-isu pemerintahan.
"Saya kira penggantinya sudah cukup paham dengan kerja pemerintahan," pungkasnya.