JAKARTA - Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat prihatin atas peristiwa pengeroyokan yang dialami pegiat media sosial Ade Armando. Menurutnya, perbuatan ini dilakukan oleh para pengecut.
Tak hanya itu, Djarot juga menyayangkan kejadian ini karena terjadi saat bulan suci Ramadan.
"Itu tindakan yang tidak bisa dibenarkan, brutal, dan pengecut. Apalagi ini di bulan puasa, di bulan suci puasa. Tentunya kita semua kan harus bisa mengendalikan hawa nafsu kita," kata Djarot kepada wartawan saat hadir di Gedung ACLC KPK, Selasa, 12 April.
Djarot mengatakan aksi demonstrasi boleh saja dilakukan. Tapi, harusnya tak boleh sampai terjadi tindakan anarkisme.
Tak hanya itu, pengeroyokan yang terjadi di tengah aksi tersebut telah menciderai pergerakan mahasiswa. Apalagi, pelakunya bukan dari kalangan mahasiswa yang bergerak.
"Bagaimana pun juga tindakan anarkis itu sangat menciderai gerakan mahasiswa yang murni untuk menyampaikan pendapat dan aspirasinya. Itu kan bukan dari mahasiswa," tegasnya.
"Itu tindakan kriminal dan itu jauh dari nilai kemuliaan sebagai bangsa yang memegang Pancasila," imbuh Djarot.
Diberitakan sebelumnya, Ade Armando tampak mengalami luka di bagian wajah akibat pukulan sekelompok orang di tengah aksi massa mahasiswa di depan Gedung DPR pada Senin 11 April sore.
BACA JUGA:
Celana yang dipakai Ade juga ikut dilucuti. Dia terpogoh-pogoh dirangkul polisi masuk ke dalam gerbang DPR untuk diamankan dari pengeroyokan.
Adapun kondisi terkini dosen yang juga jadi pegiat sosial media itu sedang dirawat di rumah sakit. Ade mengalami gegar otak yang diduga akibat pukulan keras yang diterumanya.
Selain itu, hidungnya juga sedang diperiksa oleh dokter karena ia mengeluhkan sakit pada bagian itu.