Bagikan:

JAKARTA - Fraksi PDIP sudah mengklarifikasi anggotanya di Komisi IX DPR berinisial HM yang viral karena nonton video porno saat rapat.

Sekretaris Fraksi PDIP DPR Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul menyebut, ada dugaan penjebakan terkait hal ini. Bahkan kata dia, ini adalah pembunuhan karakter.

"Jadi, kawan-kawan wartawan, bukan aku kemudian ini, tapi mungkin kawan wartawan ada yang bekerja sama dengan seseorang membunuh karakter. Character assassination. Saya kan juga dibegituin. Siapa pun anggota bisa dibegituin. Karena kami adalah high profile, pejabat tinggi negara. High profile," ujar Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 12 April.

Bahkan, kata Bambang, HM hingga menangis saat memberi klarifikasi ke fraksi. "Yang kayak gini kita cukup peka. Kan kasihan dia yang bersangkutan sampai nangis. Sampai nangis. 'Saya nggak pernah selama ini' kok ada yang foto," kata Bambang.

Namun demikian, Bambang menyarankan agar HM tidak membuat laporan ke polisi. Dia meminta HM untuk legowo menanggapi berita viral tersebut.

"Melaporkan ke polisi? Nggak usahlah. Sesama anak bangsa, ini bagaimana memperbaiki peradaban. Dikau sebagai sesama profesi apa pun, mari kita perbaiki peradaban anak bangsa. Karena sesungguhnya etika di atas hukum," kata Bambang.

Bambang mengatakan, Fraksi PDIP juga tidak memberikan sanksi kepada HM. Sebab, kata dia, HM sudah memberikan penjelasan.

"Sanksi itu opo? Ini proses opo? Kalau yang diceritakan tadi seperti yang bersangkutan kayak begitu, kamu tega beri sanksi? Yang bener saja. Kita ini high profile, pejabat tinggi negara. Hati-hatilah kepada seluruh teman-teman, hati-hati. Begitu kita kena sedikit kayak gini-gini aja, luar biasa," pungkasnya.

Sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan seseorang dari tampak belakang tengah memegang telepon seluler atau ponsel yang menampilkan sebuah video porno.

Dalam video yang beredar viral diketahui seorang yang disebut sebagai anggota DPR itu merupakan seorang pria berpotongan rambut pendek.

Tampak pria itu memegang ponsel dengan tangan kiri, sementara layar ponselnya menampilkan video diduga konten porno saat mengikuti rapat.

Dari informasi awal yang didapat menyebutkan bahwa anggota DPR itu diduga dari Komisi IX DPR.