JAKARTA - Twitter memberi peringatan akan menangguhkan (suspend) akun yang mengharapkan kematian Donald Trump, setelah presiden Amerika Serikat itu dilaporkan positif COVID-19.
Saat Trump menyatakan diri positif COVID-19, banyak orang yang berharap kesembuhan, tapi banyak juga yang berharap dia meninggal karena virus ini.
Kicauan seperti ini secara tegas melanggar aturan Twitter dan akan ditindak. Dengan begitu, Kamu tidak bisa mentwit harapan Trump meninggal karena COVID.
"Kami memprioritaskan penghapusan konten jika ada ajakan bertindak yang berpotensi menyebabkan bahaya di dunia nyata," ujar Twitter dilansir The Verge, Sabtu, 3 Oktober. Tapi, Twitter menambahkan, aturan ini tidak selalu berarti penangguhan otomatis.
BACA JUGA:
Penangguhan akun seperti ini mengacu pada kebijakan Twitter tentang perilaku yang menyesatkan, yaitu:
Menginginkan atau mengharapkan cedera serius pada seseorang atau sekelompok orang.
Kami tidak mentolerir konten yang menginginkan, mengharapkan, atau mengungkapkan keinginan untuk mati, cedera yang serius, atau penyakit yang fatal terhadap individu atau sekelompok orang, termasuk:
Berharap seseorang meninggal akibat penyakit serius, misalnya, "Saya harap kamu terkena kanker dan mati".
Ingin seseorang menjadi korban kecelakaan serius misalnya, "Saya berharap Anda akan ditabrak mobil saat Anda membuka mulut."
Mengatakan bahwa sekelompok individu pantas mendapatkan cedera yang serius, misalnya, "Jika kelompok pengunjuk rasa ini tidak tutup mulut, mereka pantas untuk ditembak."