JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menitipkan pesan kepada seluruh jajarannya sebelum melaksanakan pengamanan aksi unjuk rasa mahasiswa. Mulai dari tak mudah terprovokasi hingga mengamati perilaku pedemo.
"Jangan mudah terprovokasi, lakukan pengamanan sesuai dengan standar operasional prosedur dan satu komando," ujar Irjen Fadil kepada wartawan, Senin, 11 April.
Pesan ini bertujuan agar para anggota yang melakukan pengamanan tak terpancing emosinya. Sehingga, aksi unjuk rasa bisa berakhir damai tanpa ada kekerasan fisik maupun verbal.
Kemudian, pesan yang dititipkan jenderal bintang dua ini yakni mengawasi gerak-gerik para pedemo. Jika ditemukan tindakan yang memicu kericuhan, anggotanya diminta untuk langsung bertindak.
Tetapi, tindakan yang diambil tetap sesuai aturan. Terlebih, tanpa menggunakan kekerasan.
"Awasi dan amati perilaku pedemo yang memicu terjadinya tindakan anarkis untuk diambil langkah-langkah penegakan hukum yang terukur dan terkendali," ungkapnya.
BACA JUGA:
Terakhir, seluruh anggotanya diminta untuk saling berkomunikasi dengan baik. Tujuannya, menghindari kesalahpahaman dalam pengambilan tindakan pengamanan.
"Jalin komunikasi yang baik antara personel pengamanan untuk meminimalisir miss komunikasi dan kesalahan persepsi antar personel," kata Irjen Fadil.
Sekadar informasi, 5.626 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan dalam skema pengamanan aksi unjuk rasa mahasiswa.
Sedianya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM SI) bakal menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Gedung DPR-MPR RI pada Senin, 11 April. Aksi itu menuntut ketidakadilan hingga meminta kejelasan soal isu penundaan Pemilu.