JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memikirkan senjata baru untuk mengantisipasi datangnya banjir di kemudian hari. Senjata baru tersebut berupa toa atau alat pelantang suara.
Jadi ketika ada informasi cuaca ekstrem yang kembali melanda Jakarta. Setiap kelurahan akan mengerahkan jajarannya untuk berkeliling langsung ke rumah-rumah warga dan mengumumkan pemberitahuan tersebut melalui alat pengeras suara.
"Salah satu hal yang akan diterapkan adalah, jika ada kabar (akan banjir), maka kelurahan langsung berkeliling memberi informasi ke warga, tidak melalui jenjang RW dan RT," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Januari.
BACA JUGA:
Upaya yang bakal dilakukan ini diharapkan mengurangi dampak kerugian material warga seperti banjir awal tahun ini. Kata Anies, beberapa warga sempat tidak bisa menyelamatkan barang akibat luapan banjir yang cepat naik setelah perayaan malam tahun baru kemarin.
"Kemarin pada malam itu sebenarnya ada pemberitahuan. Tapi, karena malam hari diberitahunya lewat ponsel, akhirnya sebagian tidak mendapatkan informasi," ucap dia.
Lebih lanjut, Anies menjelaskan pemberitahuan peringatan dini cuaca ekstrem didapat dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Pemberitahuan tersebut disampaikan satu jalur kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, untuk diantisipasi seluruh jajaran Pemprov DKI, dari tiap kota administratif hingga tingkat kelurahan.
"Antisipasi tersebut, kita bangun pos-pos sampai di level kelurahan. Sehingga, kelurahan kita punya SDM yang langsung merespons bila mulai terjadi genangan (banjir)," jelas Anies.
Ide Zero Run Off milik Anies
Sebuah video lawas milik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang mengungkapkan idenya dalam penanganan banjir kembali viral di media sosial. Cuplikan video Anies itu kembali diunggah oleh dokter sekaligus musisi, Tompi.
Lewat akun @dr_tompi, ia mengunggah penggalan video lawas Anies saat tampil di CNBC Conference pada 22 Juli 2019 lalu. Dalam video tersebut anies membahas mengenai Water Security & Sustainability dengan Zero Run Off yang bisa menjadi solusi penanganan banjir di Ibu Kota.
Yg belum buat, bs segera dimulai pic.twitter.com/6od8cZB0hD
— tompi (@dr_tompi) January 7, 2020
Zero Run Off dianggap dapat mengontrol volume air saat hujan, sehingga bisa mencegah terjadinya banjir. Caranya dengan pembuatan lubang-lubang penyerapan air sedalam 25 meter untuk dialirkan masuk genangan air masuk ke dalam tanah.
Program ini diyakini bisa membuat guyuran air hujan tidak menggenang dan menyebabkan banjir. Anies Baswedan menjelaskan bahwa nantinya ada sebanyak 1,8 juta lubang-lubang penyerapan air yang akan dibuat di Jakarta untuk menangani masalah banjir. Lebih lanjut, menurut Anies Baswedan metode ini sudah dipakai di beberapa kantor pemerintahan di DKI Jakarta.