Bagikan:

JAKARTA - Ketua Penasihat DPD Partai Gerindra DKI Mohamad Taufik menegaskan bahwa ia tak memosisikan dirinya sebagai kader Gerindra saat mendoakan Anies Baswedan menjadi presiden di masa mendatang.

Taufik menjelaskan, ia mendoakan Anies sebagai presiden saat menghadiri acara Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jaya periode 2022-2027. Di mana, saat itu Taufik menjabat sebagai Ketua Umum Kahmi Jaya.

"Saya kira kan begini. Kan, ketika posisi kita berdiri di mana, waktu saya doain, itu kan saya sebagai Ketua Umum KAHMI. Bukan sebagai kader Gerindra," kata Taufik saat dihubungi, Rabu, 6 April.

Sementara, saat itu Anies Baswedan dalam posisi sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat KAHMI Jaya. Jadi, Taufik menegaskan dirinya sebatas mendoakan anggota KAHMI untuk menjadi pemimpin negeri.

"Saya waktu itu juga baru dilantik sebagaui Ketua Umum KAHMI. Pak Anies itu anggota kita," ucap Taufik.

Sebagaimana diketahui, Taufik pernah mendoakan Anies Baswedan menjadi Presiden RI dalam acara pelantikan Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jaya periode 2022-2027 di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat.

"Itu dia, presiden memang. Boleh kita doakan, bagaimana presiden ke depan datang dari KAHMI," kata Taufik sambil menunjuk ke arah Anies, disambut riuh tepuk tangan di lokasi, Minggu, 6 Februari di Hotel Aryaduta Jakarta.

Pernyataan Taufik mengejutkan sejumlah pihak. Sebab, Gerindra sudah menyatakan sikap akan kembali mengusung Prabowo Subianto untuk maju dalam Pemilihan Presiden 2024.

Sampai pada 1 April lalu, Gerindra mengaku mencopot Taufik dari Jabatan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Hal ini diungkapkan Ketua DPD Gerindra DKI Ahmad Riza Patria setelah sebelumnya sempat membantah kabar yang telah beredar sejak pertengahan bulan Maret lalu.

Kini, Riza mengaku surat rekomendasi pergantian jabatan Wakil Ketua DPRD DKI telah diserahkan kepada Ketua Fraksi Gerindra Rani Mauliani untuk disampaikan ke Ketua DPRD DKI Jakarta.

"Sudah disampaikan akan pergantian. Bulan Maret (surat sudah diberikan)," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 1 April.