Bagikan:

JAKARTA - Komisi III DPR menyoroti kasus investasi bodong binary option yang marak belakangan ini. Komisi hukum itu lantas meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap 'big boss' di balik aliran dana terkait investasi bodong binary option. 

Anggota Komisi III DPR Fraksi Golkar Adde Rosi, menyinggung pernyataan Legislator NasDem Ahmad Sahroni yang menyebut ada sosok 'big boss' dibalik investasi bodong binary option. Sosok itu merupakan WNI dan kini berada di luar negeri.

"Beberapa saat lalu, Bapak Ahmad Sahroni di TV swasta mengatakan bahwa soal investasi bodong ini ada big boss-nya, katanya ada big boss-nya. Kemudian yang mengendalikan orang Indonesia yang posisinya ada di luar negeri," ujar Adde Rosi dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Kepala PPATK di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 5 April.

Menurut Adde, seharusnya Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengetahui hal tersebut. Dia pun mendorong Kepala PPATK membuka fakta itu ke publik.

"Saya bingung juga Pak Ahmad Sahroni tahu dari mana. Kalau Pak Ahmad Sahroni tahu, mestinya kepala PPATK juga pasti paham mengenai hal ini. Kalau memang betul, siapa orangnya? Kalau bisa disampaikan ya sampaikan, kalau bisa dieksekusi, kembali kepada masyarakat agar tidak terbodohi investasi ilegal," katanya.

Menanggapi pernyataan Adde Rosi, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menduga ada sejumlah master mind di balik investasi bodong yang tersebar di dalam dan luar negeri.

"Pak Ahmad Sahroni mengatakan terkait dengan master mind ada di luar negeri. Kami juga menduga ada beberapa master mind yang ada di negara lain, ada beberapa master mind yang di domestik," kata Ivan.

Kendati demikian, Ivan mengatakan, PPATK masih menelusuri transaksi raksasa investasi bodong tersebut hingga menemukan ultimate beneficiary owner (UBO). Dia menyebut angka transaksinya terus meningkat hingga kini.

"Tapi sekali lagi, kami mencoba untuk menelusuri transaksi sampai ke ultimate beneficiary owner-nya. Yang kami lihat memang saat ini perkembangannya terus meningkat," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni, menyatakan dirinya mengetahui otak di balik skenario investasi bodong yang tengah marak di Indonesia.

Terkini, Hendry Susanto alias HS, bos pengelola robot trading Fahrenheit diciduk Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri. HS diamankan penyidik seusai memenuhi panggilan oleh Bareskrim pada Senin, 22 Maret.

Menanggapi hal tersebut, Sahroni mengklaim HS sebagai tangan kanan seseorang yang menjadi otak investasi bodong melalui robot trading.

"HS mungkin tangan kanan, bukan langsung bosnya. Pasti ada (bosnya), pasti orang lokal. Cuman nanti polisi yang bakal usut,” ungkap Sahroni dalam program televisi, Rabu, 23 Maret.

Menurutnya, dalang di balik penipuan investasi bodong merupakan warga asli Indonesia. Namun, saat ditanyai Hotman terkait identitas dalang tersebut, Sahroni enggan menjawabnya.

"Biarlah polisi yang menangani. Saya yakin polisi akan tangkap (otak di balik investasi illegal),” pungkasnya.