YOGYAKARTA - Seorang pelajar di Daerah Istimewa Yogyakarta meninggal dunia setelah terkena sabetan benda tajam di Jalan Gedongkuning, Kota Yogyakarta.
Dirreskrimum Polda DIY Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan bersama rekannya sebelumnya saling kejar dengan pelaku karena dipicu ketersinggungan.
"Ini terjadi karena ada permasalahan pada dini hari dan (mereka) masih pelajar," kata Ade dilansir Antara, Senin, 4 April.
Kombes Ade menjelaskan peristiwa yang terjadi pada pukul 02.10 WIB itu bermula saat kelompok korban yang terdiri dari tujuh orang dengan mengendarai lima motor mampir di sebuah warung makan.
"Sebagian (kelompok korban) ada yang memesan makanan dan sebagian besar belum sempat menyandarkan motornya," papar dia.
Tak lama, kemudian melintas dua motor yang ditumpangi lima orang sembari me-bleyer atau memainkan gas sepeda motor.
"Nah hal inilah yang menjadi pemicu, karena membleyer, kelompok korban ini akhirnya berusaha mengejar kelompok pelaku ke arah utara di Jalan Gedongkuning," jelas Ade.
Dengan mengendarai empat motor, korban bersama beberapa rekannya kemudian mengejar kelompok pelaku.
Setelah dikejar, kelompok pelaku justru berbalik arah dan berhenti lalu menyabetkan benda tajam yang diduga gir hingga mengenai muka korban.
"Korban berada di motor kedua, posisi dibonceng di belakang karena yang memboncengkan berhasil mengelak kena ke muka korban sehingga korban mengalami luka di mukanya," kata dia.
BACA JUGA:
Usai peristiwa tersebut kelompok pelaku melarikan diri ke arah selatan dan korban yang masih dalam kondisi hidup diselamatkan oleh petugas Direktorat Sabhara Polda DIY yang sedang berpatroli dan dilarikan ke RSPAU Hardjolukito.
"Korban berhasil diamankan dan dibawa, diselamatkan ke rumah sakit kalau pun akhirnya meninggal dunia, meninggal dunia di rumah sakit," ucap Ade.
Menurut Ade, polisi hingga kini masih mengusut identitas para pelaku dengan memintai keterangan para saksi.
"Kami masih melakukan pendalaman. Olah TKP kami lakukan berkali-kali dan mencari saksi lagi," kata dia.
Sebelumnya, kepala sekolah di Yogyakarta Slamet Purwo membenarkan korban kejahatan jalanan itu adalah siswanya yang bernama D (17).
D, menurut Slamet, merupakan siswa kelas 11 IPS 3 yang menjelang kejadian tengah mencari makan bersama rekan-rekannya.
Korban merupakan anak dari salah seorang anggota dewan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.