Bagikan:

BENGKULU - Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu kekurangan stok vaksin COVID-19 jenis Sinovac sehingga mengajukan penambahan vaksin jenis itu ke Kementerian Kesehatan RI.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni di Bengkulu, Senin 4 April, mengatakan saat ini di beberapa wilayah telah kehabisan stok vaksin Sinovac.

"Sejumlah kabupaten saat ini membutuhkan vaksin jenis Sinovac untuk vaksinasi kelompok masyarakat yang sudah ditetapkan dengan vaksin itu," kata Herwan dikutitp Antara.

Vaksin Sinovac tersebut dikhususkan untuk anak usia 6 hingga 11 tahun sebab pada usia tersebut belum diperbolehkan menggunakan vaksin jenis lain.

Selain itu, karena keterbatasan stok vaksin jenis Sinovac menyebabkan beberapa wilayah di Provinsi Bengkulu belum mencapai target capaian vaksinasi.

Daerah di Provinsi Bengkulu dengan capaian vaksinasi COVID-19 di bawah 95 persen yaitu Kabupaten Kaur untuk dosis pertama mencapai 94,01 persen, dosis kedua sekitar 73,92 persen dan dosis ketiga 6,55 persen.

Kemudian Kota Bengkulu untuk capaian dosis pertama yaitu 93,55 persen, dosis kedua 74,82 persen dan dosis ketiga 9,63 persen, Kabupaten Bengkulu Selatan untuk dosis pertama yaitu 92,93 persen, dosis kedua 73,02 persen dan dosis ketiga 6,41 persen.

Kabupaten Kepahiang untuk dosis pertama 90,17 persen, dosis kedua 69,45 persen dan dosis ketiga yaitu 4,54 persen, Kabupaten Rejang Lebong untuk dosis pertama 89,89 persen, dosis kedua 69,43 persen dan dosis ketiga 6,00 persen.

Selanjutnya Kabupaten Bengkulu Utara ada sekitar 89,71 persen untuk dosis pertama, dosis kedua 74,30 persen dan dosis ketiga 6,67 persen, Kabupaten Lebong untuk capaian vaksinasi dosis pertama yaitu 89,15 persen, dosis kedua 70,66 persen dan dosis ketiga 3,42 persen.

Kabupaten Mukomuko untuk dosis pertama yaitu sekitar 88,76 persen, dosis kedua 58,78 persen dan dosis ketiga 3,60 persen serta Kabupaten Seluma dengan capaian vaksinasi dosis pertama sekitar 87,03 persen, dosis kedua 65,18 persen dan dosis ketiga sekitar 6,70 persen.