Dinkes Rejang Lebong Terima 9.000 Dosis Vaksin Pfizer
Ilustrasi/antara

Bagikan:

REJANG LEBONG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong menerima tambahan vaksin COVID-19 merk pfizer sebanyak 9.000 dosis yang dikirimkan oleh pihak Dinkes Provinsi Jambi.

Kepala Dinkes Rejang Lebong Syahfawi, mengatakan masyarakat daerah itu yang menjadi target sasaran vaksinasi COVID-19 sebanyak 217.861 orang yang terdiri dari tenaga kesehatan, petugas publik, masyarakat lanjut usia (lansia), masyarakat rentan dan umum serta kalangan remaja.

"Kemarin kita mendapatkan tambahan vaksin merek pfizer sebanyak 9.000 dosis dari Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Selain itu kita juga masih ada beberapa ribu dosis stok vaksin merek Sinovac yang harus dihabiskan sampai akhir bulan ini," kata dia di Rejang Lebong, dilansir Antara, Rabu, 16 Maret.

Dia menjelaskan stok vaksin yang mereka terima ini akan digunakan untuk kegiatan vaksinasi massal baik yang dilaksanakan petugas Dinkes Rejang Lebong maupun TNI/Polri dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong baik untuk pemberian dosis 1,2 dan dosis 3 atau booster.

"Vaksin ini didroping dari pusat, sama seperti pola kemarin-kemarin tidak ada permintaan dan tidak ada pengadaan vaksin oleh dinas kesehatan kabupaten atau kota," katanya.

Sementara itu untuk vaksin merek AstraZeneca yang telah kedaluwarsa terhitung 28 Februari 2022 lalu, kata dia, jumlahnya mencapai 23.000 dosis. Vaksin ini masih tersimpan di fasilitas kesehatan (faskes) dalam 15 kecamatan di wilayah itu.

"Vaksin yang kedaluwarsa pada 28 Februari lalu sebanyak 23.000 dosis, sesuai dengan arahan Dinkes Provinsi Bengkulu tetap di faskes masing-masing tidak diganggu gugat," katanya.

Menurut dia, keberadaan vaksin yang telah kedaluwarsa ini telah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan dan diawasi secara ketat oleh berbagai pihak serta tidak ada rekayasa.

"Saat ini kita masih menunggu arahan dari pusat, apakah vaksin ini akan ditarik atau dimusnahkan atau lainnya. Sesuai dengan instruksi Dinkes Provinsi Bengkulu vaksin yang telah expired ini tetap di faskes masing-masing," demikian Syahfawi.