Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan Omicron varian BA.2 sebenarnya sudah masuk di Tanah Air dan mendominasi. Hanya saja, dia mengatakan imunitas masyarakat yang tinggi tak menyebabkan adanya lonjakan kasus.

Hal ini disampaikannya usai mengikuti rapat terbatas terkait evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini.

"Varian ini sudah masuk di Indonesia dan sudah menjadi varian yang dominan di Indonesia," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 4 April.

Meski dominan tapi penyebaran Omicron varian BA.2 di Tanah Air tak menyebabkan terjadinya peningkatan kasus. Kondisi ini, kata Budi, berbeda dengan sejumlah negara di Eropa dan China.

Di Eropa maupun China, varian baru tersebut telah menyebabkan lonjakan kasus. "Pemerintah menyadari bahwa lonjakan kasus yang ada di Eropa dan juga di China itu disebabkan oleh varian baru yang bernama Omicron BA.2," tegasnya.

"Kami beruntung dengan kondisi imunitas masyarakat Indonesia yang cukup tinggi sehingga varian baru ini tidak menyebabkan adanya lonjakan kasus di Indonesia," imbuh Budi.

Meski begitu, Menkes Budi menegaskan pemerintah tetap berhati-hati. Apalagi, Indonesia kini jadi salah satu negara yang kasus COVID-19 dapat terkendali dibandingkan negara lain.

Kehati-hatian ini dirasa perlu karena pemerintah selalu menyadari lonjakan kasus tinggi biasa terjadi setelah ada varian baru. Menkes menyatakan pihaknya kini terus melakukan pemantauan.

"Pemerintah tetap berhati-hati karena kami menyadari bahwa lonjakan kasus yang tinggi selalu terjadi dengan adanya varian baru," ungkapnya.

"Sehingga kami selalu memonitor varian baru yang ada," pungkas mantan Wakil Menteri BUMN tersebut.