PALEMBANG - Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo mengingatkan produsen minyak goreng di Sumatera Selatan (Sumsel) mendapatkan tambahan kuota produksi dari pemerintah pusat yang ditarget sebanyak 1,4 ribu ton per bulan.
“Produsen minyak goreng ini mendapat kuota produksi dari Kemenperin (Kementerian Perindustrian) sebanyak 1,4 ribu ton untuk bulan April, dari sebelumnya hanya 560 ton minyak goreng per bulan,” kata Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo seusai meninjau langsung salah satu pabrik minyak goreng di Jalan Palembang-Sekayu KM 14, Palembang, dikutip Antara dari keterangan tertulis, Jumat, 1 April.
Menurut Listyo, pemerintah mengharapkan target yang diberikan tersebut dapat benar-benar dipenuhi oleh produsen sehingga kebutuhan minyak goreng masyarakat Sumsel selama bulan Suci Ramadhan 1443 H/2022 M tetap tercukupi.
"Kami harapkan produksi dari target yang diberikan Kemenperin itu betul-betul bisa dipenuhi produsen, khususnya minyak goreng jenis curah," kata dia.
Kapolri mengimbau, produsen minyak goreng juga mempercepat alur pendistribusian dari distributor hingga ke pasar-pasar, supaya masyarakat bisa mendapatkan minyak dengan mudah tanpa ada antrean panjang lagi seperti yang terjadi belakangan ini.
Di mana, antrean panjang tersebut diketahui salah satunya disebabkan oleh lamban dan belum meratanya distribusi minyak goreng curah ke masyarakat.
BACA JUGA:
Sebab dari pantauan, kata Kapolri, produsen bisa memproduksi minyak goreng curah yang mencapai 120 ribu ton per minggu, dengan itu seharusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Sumsel ini.
“Saya minta Kapolda dan jajaran mengawalnya sehingga penyaluran minyak goreng curah bisa optimal dan tidak ada masyarakat yang mengalami kesulitan lagi. Diharapkan dalam satu minggu ke depan bisa segera diperbaiki distribusi tersebut,” kata dia.