Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Direktorat Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, ada tiga isu prioritas bidang kesehatan yang diinisiasi oleh Indonesia dalam Presidensi G20 2022.

"Dalam presidensi Indonesia ada tiga topik utama dalam bidang kesehatan," kata dia.

Adapun tiga isu prioritas tersebut adalah membangun ketahanan sistem kesehatan global, harmonisasi standar protokol kesehatan global, serta memperluas manufaktur global dan pusat pengetahuan untuk pencegahan terjadinya pandemi, kesiapsiagaan, dan respons.

Selanjutnya, kata dia, isu tentang ketahanan sistem kesehatan global menjadi isu yang penting untuk dibahas di tengah masih berlangsung pandemi COVID-19. Salah satu pembahasan dalam isu ini adalah terkait dengan mekanisme mobilisasi sumber daya finansial dan kesehatan dalam mengatasi berbagai krisis kesehatan dunia.

Kesulitan

Nadia menceritakan pada masa awal terjadinya pandemi COVID-19, banyak negara kesulitan dalam mendapatkan sumber daya kesehatan untuk menangani pandemi di negara mereka.

"Kita ingatlah, waktu di awal-awal kan bagaimana mencari APD (Alat Pelindung Diri), harga reagen-nya juga masih mahal, kemudian juga kesulitan ventilator, oksigen," ujarnya, melansir Antara.

Dia menjelaskan, dalam bidang kesehatan tidak ada mekanisme untuk mobilisasi sumber daya dalam melakukan penanganan krisis kesehatan.

"Lebih gampangnya gini deh, kalau misalnya kita krisis ekonomi, IMF (Dana Moneter Internasional) siap kan untuk membantu negara-negara, nah kalau di bidang kesehatan belum ada sumber pembiayaan keuangan seperti itu," ucap dia.

Oleh karena itu, Presidensi G20 Indonesia mengusulkan agar terdapat mekanisme yang jelas bagi berbagai negara di dunia untuk mengakses sumber daya keuangan dan sarana prasarana kesehatan jika misalnya terjadi pandemi pada masa mendatang.

"Sebelumnya enggak ada, belum ada institusi atau mekanismenya, makanya itu yang akan dicapai di dalam Presidensi Indonesia," kata dia.

Ia juga berharap dengan adanya mekanisme tersebut maka tidak ada negara yang akan mengalami kesulitan dalam mengakses sumber daya tersebut.

Pihaknya juga berharap G20 2022 akan menghasilkan komitmen bersama dalam membangun mekanisme mobilisasi sumber daya keuangan dan sarana prasarana kesehatan.

Ditularkan

Dalam upaya untuk membangun komitmen dari negara-negara G20, pihaknya mengatakan Indonesia memiliki budaya gotong royong yang kental sehingga semangat ini diharapkan dapat ditularkan ke negara-negara lain untuk saling membantu dalam bidang kesehatan.

"Indonesia memiliki sendi yang kuat dalam bentuk gotong royong. Ini yang akan ditularkan. Dengan semangat yang sama, gotong royong tidak memandang negara mampu atau tidak, tapi semua berkontribusi saling membantu," ujar dia.

Nadia menambahkan Presidensi Indonesia bertujuan agar semangat tersebut dapat membuat dunia bangkit secara bersama-sama dan lebih kuat setelah pandemi COVID-19 berakhir.

"Belajar dari pandemi COVID-19, Presidensi Indonesia adalah bertujuan supaya pascapandemi COVID-19, global ini bangkit bersama dan lebih kuat, itu pesannya," imbuhnya.

Senada dengan Nadia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengharapkan sektor kesehatan agar dapat mempererat hubungan baik antarnegara di tengah terjadinya peningkatan isu-isu terkait dengan geopolitik.

"Memang isu geopolitik sekarang sedang meningkat tinggi. Kesehatan itu sifatnya universal, jadi justru sektor kesehatan harusnya kita benar-benar bisa bersatu dan bekerja sama," ujar dia dalam konferensi pers pertemuan Health Working Group (HWG) G20 bertajuk "Harmonizing Global Health Protocol Standards" di Yogyakarta.

Menkes Budi mengatakan bahwa masing-masing negara memiliki ekonomi yang berbeda sehingga akan sangat memengaruhi berbagai kebijakan internasional.

"Namun, kalau ada masalah mengenai kesehatan, kemanusiaan maka kita pendekatannya harus lebih universal, tidak sektoral, seperti ideologi, politik, dan lain-lain," ucap dia ketika menanggapi pertanyaan pers terkait dengan ketegangan di Ukraina.

Pertemuan HWG akan diselenggarakan sebanyak tiga kali selama Presidensi G20 Indonesia yang membahas masing-masing satu isu prioritas.

Pertemuan HWG pertama telah diselenggarakan di Yogyakarta pada 28 sampa dengan 30 Maret 2022 yang membahas tentang harmonisasi standar protokol kesehatan global.

Presidensi G20 Indonesia diharapkan mampu membangkitkan semangat kerja sama antarnegara di berbagai bidang, khususnya di bidang kesehatan.

Pandemi COVID-19 telah menunjukkan bahwa setiap negara memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menangani pandemi ini.

Padahal penanganan terhadap pandemi penyakit menular tersebut tidak bisa dilakukan sebagian negara saja. Negara-negara yang memiliki sistem kesehatan yang lemah, rentan menjadi pusat penyebaran penyakit yang pada akhirnya memperpanjang masa pandemi.

Melalui Presidensi G20 Indonesia diharapkan semua negara mau bekerja sama untuk berbagi sumber daya keuangan dan kesehatan, guna mencegah dan mengatasi jika terjadi pandemi serupa pada masa yang akan datang sesuai dengan tema Presidensi G20 Indonesia yaitu Recover Together, Recover Stronger, yang artinya pulih bersama dan lebih kuat.