JAKARTA - Koordinator Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI Budiman menyatakan pihaknya akan menutup beberapa tower dan hanya menyisakan satu tower yang digunakan untuk pasien COVID-19.
Hal ini, kata Budiman, dilatarbelakangi oleh kondisi kasus COVID-19 yang terus menurun dan lebih banyak kasus yang melakukan isolasi mandiri karena gejalanya ringan dan tanpa gejala.
"Tidak menutup kemungkinan ketika nanti jumlah pasien menurun kita hanya konsentrasi di satu tower saja," kata Budiman di Jakarta, Kamis, 24 Maret.
Meski demikian, Budiman mengungkapkan rencana pengoperasian menjadi satu tower saja belum dipastikan kapan akan dlakukan. Mengingat, ada sejumlah pertimbangan yakni mekanisme pemindahan alat medis dari tower yang akan ditutup.
"Konsekuensinya beberapa peralatan misalnya ICU ada di tower 6 maka harus kita geser. Jadi, ada penyesuaian dari sarana dan prasarananya," ucapnya.
Diketahui, Jumlah pasien yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis, 24 Maret berkurang 79 orang jika dibandingkan sehari sebelumnya atau Rabu, 23 Maret.
"Pasien rawat inap terkonfirmasi positif (COVID-19) di Tower 4, 5, 6, dan 7 sebanyak 814 orang, sementara jumlah semula (satu hari sebelumnya) 893 orang. Pasien rawat inap berkurang 79 orang," kata kata Pegawai Harian Lepas (PHL) Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I Septiono Prayogo.
BACA JUGA:
Terhitung sejak 23 Maret 2020 sampai 24 Maret 2022 jumlah pasien yang dirujuk ke RS Darurat Wisma Atlet sebanyak 163.081 orang.
Dari jumlah pasien rawat inap per Kamis, tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di RSDC Wisma Atlet Kemayoran saat ini 9,8apersen, mengingat kapasitas total tempat tidur 8.299 unit. Batas aman BOR yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah 60 persen.