JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengunjungi Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran untuk memantau langsung kondisi penanganan pasien COVID-19.
Moeldoko mendapat laporan saat ini keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di Wisma Atlet semakin berkurang hingga saat ini sebesar 25 persen. Padahal, sebelumnya, BOR Wisma Atlet pada 30 Juni hampir mencapai 90 persen.
Moeldoko menuturkan, lengangnya pasien isolasi COVID-19 yang dirawat di RS Wisma Atlet berkat penerapan PPKM Level 4 yang berjalan efektif.
"Alhamdulillah, saat ini telah mengalami penurunan signifikan. Wisma Atlet ini bisa menjadi sebuah contoh bahwa PPKM bisa menurunkan angka BOR yang menjadi salah satu indikator penentuan PPKM," kata Moeldoko di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat, 6 Agustus.
Selanjutnya, Moeldoko menyebut penurunan angka BOR juga terjadi pada skala nasional. Keterisian tempat tidur COVID-19 di angka nasional saat ini sebesar 56,81 persen.
"BOR di Jawa-Bali turun menjadi 57,4 persen dan BOR non-Jawa-Bali turun menjadi 56 persen," ucap dia.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Koordinator Operasional RSDC Wisma Atlet Kolonel Stefanus Dony menjelaskan kepada Moeldoko bahwa keterisian tempat tidur Wisma Atlet mulai menurun sejak awal Juli.
Rinciannya, saat ini ada 249 pasien isolasi COVID-19 tanpa gejala, 1.356 pasien bergejala ringan, 25 pasien bergejala sedang, 27 pasien bergejala berat, 320 pasien komorbid, dan 25 pasien tanpa gejala namun memiliki komorbid.
Mengingat angka pasien yang sudah menurun, Dony menyebut pihaknya bisa mengosongkan satu tower untik efisiensi. Sehingga, saat ini ada 3 tower yang dipakai.
"Untuk mengefisiensikan sumber daya manusia, sehingga tower 4 yang tadinya terisi, kita kosongkan untuk mengganti tower yang ada, yakni tower 5, 6, dan 7," ungkap Dony.