JAKARTA - Komisi IV DPR meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sigap mengantisipasi lonjakan permintaan komoditas perikanan terutama menjelang Ramadan dan Lebaran. Diketahui, kurang dari satu bulan warga negara akan menjalani ibadah puasa.
Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan, memastikan kebutuhan konsumsi ikan pada momen tersebut akan meningkat. Dia memperkirakan permintaan mencapai 2,64 juta ton atau meningkat sekitar 10 sampai 20 persen dibanding bulan lain.
"Saya mengingatkan KKP agar bisa mengantisipasi berbagai kemungkinan dengan kebijakan yang tepat. Jangan terlena dengan perkiraan pasokan ikan yang cukup, sebab banyak faktor yang di luar kendali sering menyebabkan pasokan ikan terganggu," ujar Johan kepada wartawan, Kamis, 24 Maret.
Politikus PKS ini juga mengingatkan KKP, bahwa meski estimasi produksi dan ketersediaan ikan diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan bulan puasa dan lebaran, namun ada beberapa hal yang harus diwaspadai oleh KKP terkait ketersediaan stok ikan secara nasional.
“KKP mesti mewaspadai efek dari gejala el nino yang akan berpotensi terjadinya kebocoran stok ikan. Serta saat ini KKP mesti menyiapkan armada perikanan yang baik agar mampu menjangkau zona ekonomi eksklusif agar dapat mengoptimalkan stok ikan," kata Johan.
Selain itu, Johan mendorong KKP agar mempercepat investasi perikanan nasional supaya berdampak signifikan dalam perekonomian. Dengan potensi bahari dan komoditas perikanan yang lengkap, menurutnya, Indonesia tidak boleh ketinggalan dalam hal investasi.
"Untuk itu saya selalu mendorong KKP bisa mempercepat laju investasi perikanan dengan cara memperbaiki data statistik perikanan dan selalu mendorong usaha perikanan berbasis sumber daya lokal," terang Johan.
BACA JUGA:
Legislator NTB itu menilai, harus ada komitmen dari semua pihak untuk meningkatkan anggaran sektor kelautan perikanan demi mendongkrak potensi bahari nasional agar lebih maju.
KKP, kata Johan, harus lebih bekerja keras untuk merealisasikan berbagai program prioritas. Seperti penataan kampung nelayan, revitalisasi usaha garam rakyat, meningkatkan bantuan kepada nelayan, meningkatkan infrastruktur perikanan tangkap dan budidaya ikan, serta peningkatan nilai tambah komoditas perikanan.
“Kita juga tentu memberi apresiasi atas berbagai upaya yang dilakukan KKP, khususnya upaya penataan sistem perikanan, upaya peningkatan stok dan pasokan ikan serta peningkatan ekonomi daerah dengan mengoptimalkan keunggulan lokal di bidang kelautan perikanan," katanya.
"Kita harap semua program prioritas akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan nelayan, petambak dan pembudidaya ikan serta masyarakat kelautan perikanan pada umumnya," tutup Johan.