Bagikan:

JAKARTA - PT Kimia Farma Tbk akan memproduksi obat Avigan (Favipiravir) untuk memenuhi kebutuhan obat antivirus COVID-19 di dalam negeri. Hal ini sejalan dengan keinginan Kementerian BUMN untuk menyetop impor obat-obatan.

Sekretaris Perusahaan Kimia Farma, Ganti Winarno mengatakan, pihaknya saat ini sudah mempersiapkan produksi obat untuk pasien positif COVID-19 tersebut. Namun saat ditanya mengenai berapa jumlah produksi obat Avigan yang ditargetkan, Ganti tak menjelaskan secara rinci.

"Terkait dengan produksi sudah kami persiapkan dan seluruh produksi akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan Pemerintah Indonesia dalam upaya untuk penanggulangan COVID-19 di Indonesia," katanya, saat dihubungi VOI, di Jakarta, Kamis, 24 September.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan PT Kimia Farma (Persero) sudah mampu memproduksi Avigan sendiri. Avigan merupakan obat untuk para pasien COVID-19.

Di dalam rapat bersama Komisi VI DPR, Selasa, 22 September, Erick mengaku sudah menelepon BPPOM agar segera mengeluarkan izin. Mengingat tingkat kebutuhan Avigan sangat tinggi untuk penanganan COVID-19.

Erick menilai dengan mampu memproduksi sendiri, maka harga Avigan akan lebih murah dibandingkan saat ini.. Kalau Avigan, Faviparivir, sudah bisa lebih murah, kurang lebih Rp20 ribuan," ucapnya.

Selain Avigan yang akan dibuat Kimia Farma, Erick menyebut PT Bio Farma (Persero) juga sudah dapat memproduksi paracetamol. Erick menilai, hal ini langkah tepat dalam membangun ketahanan kesehatan bangsa di masa depan.

Erick juga sebelumnya menegaskan, langkah Kimia Farma memproduksi obat antivirus tersebut sebagai kemampuan perusahaan pelat merah untuk menekan impor bahan baku obat-obatan ke dalam negeri.

"Sudah bisa buat sendiri. Karena sudah bisa buat sendiri, karena enggak mau bergantung kepada bahan baku impor," ucapnya.