Benarkah Minum atau Hirup Minyak Kayu Putih Tangkal Hingga Sembuhkan COVID-19?
Minyak Kayu Putih/VOI

Bagikan:

JAKARTA - Beredar anggapan di masyarakat bahwa minyak kayu putih dapat menangkal COVID-19 sekaligus menyembuhkan pasien yang sebelumnya terkonfirmasi positif.

Pemakaian dari anggapan itu bisa berbagai cara, mulai dari meneteskan minyak kayu putih ke air lalu diminum, hingga ditetesi ke tisu lalu ditempelkan ke hidung untuk dihirup.

Tapi, benarkah minyak kayu putih mujarab untuk menangkal dan menyembuhkan virus corona?

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto mengatakan, belum ada pernyataan ilmiah yang membuktikan bahwa minyak kayu putih ampuh menangkal dan mengobati COVID-19.

"Tidak ada data dukung ilmiahnya bahwa mintak kayu putih dapat menyembuhkan COVID-19," tutur Yuri saat dikonfirmasi VOI, Kamis, 24 September.

Namun, Yuri tidak melarang pemakaian minyak kayu putih untuk pasien penderita COVID-19 yang sedang menjalani perawatan untuk sembuh. 

"Tidak dilarang penggunaannya bagi pasien COVID-19. Jawaban saya bisa disimpulkan seperti itu," ungkap mantan juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19.

Sebab, menurut Yuri, aroma minyak kayu putih yang masuk ke dalam hidung dapat menimbulkan rasa nyaman bagi penggunanya.

"Kalau digunakan agar aroma minyak kayu putih membuat nyaman pemakai masker sebagian benar, sehingga betah memakainya," jelas Yuri.

Masih berkaitan dengan itu, beberapa bulan lalu, publik juga dihebohkan dengan pembuatan kalung anti COVID-19 oleh Kementerian Pertanian (Kementan) yang diklaim membunuh 80 persen virus corona. 

Bahan utama kalung ini terbuat dari eucalyptus. Eucalyptus adalah sejenis pohon yang daun dan minyaknya dapat dibuat obat, salah satu jenisnya adalah minyak kayu putih.

Padahal, menurut epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman, kayu putih atau eucalyptus memang memiliki kandungan antivirus tapi bukan untuk COVID-19. 

Sehingga, klaim kalung buatan Balitbangtan ini bisa menangkal COVID-19 dianggapnya masih sumir dan butuh diteliti lebih lanjut.

"Memang eucalyptus itu atau daun kayu putih punya sifat antivirus. Tapi yang sudah terkonfirmasi dalam riset itu antivirus yang bukan untuk COVID-19," tutur Dicky.