Bagikan:

MEDAN - Wanita bercadar yang mengendarai motor matic dengan kecepatan tinggi menabrakkan dirinya ke pintu kaca SPKT Polres Pematangsiantar, Sumatera Utara (Sumut).

Akibatnya, pintu kaca dan sebagian barang-barang di SPKT rusak. Aksinya itu terekam kamera pengawas ruangan. 

Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak, didampingi Kapolres Pematangsiantar, AKBP Boy Sutan Binanga Siregar mengatakan, peristiwa itu bermula saat petugas sedang melakukan pengaturan lalu lintas pagi hari di sepanjang Jalan Sutomo. 

"Tiba-tiba seorang wanita datang dengan menggunakan sepeda motor matic bernama Fitri Arni Matondang mau menabrak anggota yang sedang melakukan pengaturan lalu lintas," kata Irjen Panca, Selasa, 22 Maret.

Beruntung kata Irjen Panca, petugas tersebut dapat menghindar.

"Ketika pelaku dikejar langsung lari menuju Polres Pematangsiantar dan menabrak ruang SPKT," jelasnya. 

Irjen Panca menjelaskan, dari hasil pendalaman, penyidik menemukan beberapa fakta. Penyidik juga mendalami penjelasan dari orang tua pelaku.

"Dari penjelasanya, pelaku menikah sudah 2 kali, namun sudah cerai. Kemudian suami kedua kembali mengajak rujuk pelaku dengan syarat harus menikah kembali," katanya.

"Namun keluarga tidak setuju, di mana suami kedua memiliki pemahaman sedikit berbeda dengan orangtuanya dari aspek pemahaman agamanya," sambungnya. 

Selanjutnya, kata Irjen Panca, penyidik dari Polres Pematangsiantar juga menggeledah rumah orang tua dan kamar pelaku. Dari kamar pelaku, petugas mengamankan beberapa barang bukti 

"Kegiatan sehari-hari pelaku menurut orang tuanya selalu mendengarkan tayangan rohani di Youtube dan salat. Tidak ada ditemukan yang berkaitan dengan masalah teroris dan kondisi pelaku saat ini dalam keadaan sehat," ujarnya. 

Ditegaskan Kapolda Sumut, Polres Pematangsiantar akan tetap melakukan pemeriksaan dan menyebut tindakan pelaku merupakan pidana meskipun tidak menimbulkan korban jiwa. 

"Tetapi kerusakan di ruang SPKT tempat pelayanan masyarakat. Polisi akan bekerja dengan arif dengan memperhatikan segala aspek dengan gambaran pemahaman yang pelaku ini menjadi bahan untuk mempertimbangkan proses penyidikan selanjutnya," bebernya. 

Sementara, Ketua MUI Pematangsiantar HM Ali Lubis mengatakan, kejadian tersebut sangat mengejutkan masyarakat. Namun, dia bersyukur karena tindakan cepat dari kepolisian bisa menghindari efek negatif yang bisa beredar luas. 

"Mudah-mudahan tidak membawa efek yang tidak baik. sesuai dengan informasi yang diberikan orang tuanya, pelaku pernah tabrakan makanya mengakibatkan cara berpikir pelaku kurang sempurna," kata Ali.