JAKARTA - Pengawas nuklir Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyebut, anggota yang tersisa dari satu shuft staf teknis di fasilitas limbah radioaktif Chernobyl, Ukraina sejak invasi Rusia pada 24 Februari lalu, berhasil dibebaskan Senin.
Selama lebih dari tiga minggu fasilitas Ukraina, di sebelah pembangkit listrik yang sekarang tidak berfungsi yang pada tahun 1986 merupakan lokasi bencana nuklir terburuk di dunia, dioperasikan oleh satu shift staf yang kebetulan sedang bertugas ketika pasukan Rusia mengambil alih kendali. 24 Februari. Semuanya tidak bisa pergi sampai hari Minggu.
Selama berminggu-minggu Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah mengatakan situasi itu, yang berarti staf yang bertugas kelelahan dan bekerja di bawah tekanan ekstrem, menimbulkan risiko yang meningkat terhadap keselamatan situs dan meminta mereka untuk dirotasi.
"Otoritas pengatur Ukraina mengatakan, sekitar setengah dari pergantian staf teknis meninggalkan lokasi kecelakaan 1986 kemarin dan sisanya mengikuti hari ini, dengan pengecualian tiga belas anggota staf yang menolak untuk dirotasi," kata IAEA dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 22 Maret.
Regulator Ukraina mengatakan, sebagian besar penjaga Ukraina yang juga telah berada di sana sejak ditangkap tetap berada di lokasi, IAEA menambahkan. Badan tersebut mengatakan pekan lalu, ada 211 staf teknis dan penjaga di lokasi tersebut, tanpa merinci jumlah itu lebih lanjut.
BACA JUGA:
Staf teknis yang berangkat telah digantikan oleh rekan pekerja Ukraina yang sama seperti mereka, berbasis di kota terdekat Slavutych, kata IAEA, mengutip regulator Ukraina.
"Pergeseran kerja baru, termasuk dua pengawas, bukan yang biasa untuk memastikan bahwa ada cadangan yang tersedia di lokasi, kata regulator," menurut pernyataan IAEA.
IAEA menambahkan, juga mengutip regulator Ukraina, bahwa kesepakatan telah dicapai tentang bagaimana mengatur rotasi staf.