Predator Seks Ratusan Pria, Reynhard Sinaga Dihukum Seumur Hidup di Inggris
Pengadilan Manchester Inggris (dok. BBC)

Bagikan:

JAKARTA - Reynhard Sinaga, WNI asal Indonesia harus mendekam seumur hidup di penjara, karena perbuatannya yang di luar nalar manusia. Reynhard terbukti telah melakukan pemerkosaan terhadap 195 pria selama hampir 2,5 tahun lamanya. Ia bahkan merekam setiap aksi yang dilakukannya tersebut.

Berita ini menjadi kasus perkosaan terbesar sepanjang sejarah Inggris. Pasalnya Reynhard telah melakukan 159 kasus perkosaan dan serangan seksual terhadap pria. Di mana 48 orang korban di antaranya, bahkan pernah diperkosa berkali-kali.

"Reynhard Sinaga adalah pemerkosa paling produktif dalam sejarah Inggris," kata Deputi Jaksa North West Ian Rushton, seperti dikutip dari The Guardian.

Dalam persidangannya, Pengadilan Manchester menjatuhi hukuman seumur hidup terhadap Reynhard. Ia juga berdalih para korbannya ikut menikmati saat melakukan aksi bejatnya. Namun keterangan tersebut ditolak mentah-mentah oleh empat juri pengadilan di pengadilan Manchester, Inggris.

Terlebih aksi bejat Reynhard dilakukan di apartemennya. Di mana, ia biasa mencari korbannya yang sedang mengalami kesusahan seperti kehilangan kartu ATM, kehabisan baterai smartphone, atau sekadar butuh tempat menginap semalam.

Polisi menyebut perilaku predator dari pria kelahiran 19 Februari 1983 ini mulai terungkap sejak 2017. Kepolisian Manchester bahkan menyebut Reynhard sangat terampil dalam melakukan tipu daya saat melakukan aksi bejatnya.

Pejabat dari unit kejahatan khusus, Kepolisian Manchester, Mabs Hussain, bahkan menyebut tindakan perkosaan berantai yang dilakukan Reynhard ini sebagai "kasus perkosaan terbesar dalam sejarah hukum Inggris".

"Reynhard Sinaga adalah individu bejat, yang mencari sasaran pria yang rentan yang tengah mabuk setelah keluar malam," imbuhnya.

Hussain juga memaparkan sejumlah barang bukti yang telah disidangkan melalui empat persidangan terpisah sejak Juni 2018 sampai Desember 2019. Beberapa di antaranya merupakan bukti video perkosaan yang direkam oleh Reynhard sendiri.

Berdasarkan data identitas kependudukannya, Reynhard tinggal di Inggris sejak 2007 lalu untuk belajar pascasarjana di Manchester University. Setelah lulus, ia mengambil S3 di Universitas Leeds.