ACEH - Seorang korban ledakan sumur minyak Aceh Timur yang menjalani pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh atas nama Junaidi meninggal dunia hari ini.
Direktur Pelayanan RSUDZA Banda Aceh Endang Mutiawati membenarkan kabar duka ini. Berdasarkan formulir laporan pasien meninggal, korban atas nama Junaidi meninggal di ruang ICU, Selasa, 15 Maret sekitar pukul 08.30 WIB.
Junaidi merupakan warga Desa Blang Barom, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur. Kemarin, ia dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh bersama Boy Risman (31), warga Peudawa, Aceh Timur yang juga mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Juru Bicara RSUDZA Banda Aceh Rahmadi juga membenarkan hal tersebut, namun ia juga belum dapat menjelaskan lebih rinci apakah jenazah segera dipulangkan.
"Iya benar, jenazah sudah dalam perjalanan untuk dipulangkan ke rumah duka di Aceh Timur," kata dia di Banda Aceh, Selasa,
Junaidi merupakan pasien kedua yang meninggal dunia akibat ledakan sumur minyak di Aceh Timur tersebut. Saat ini, seorang korban lainnya masih dalam perawatan akibat luka bakar yang dialaminya.
"Untuk pasien korban kebakaran sumur minyak satu lagi bernama Boy masih dalam perawatan," ujarnya.
Sebanyak dua di antara tiga korban ledakan sumur minyak di Aceh Timur dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh karena mengalami luka bakar yang serius, satu orang meninggal dalam perjalanan (Safrizal).
Berdasarkan keterangan medis, korban mengalami luka bakar di bagian wajah, tangan kanan dan kiri, dada, punggung, betis kanan-kiri, paha, serta bagian perut.
BACA JUGA:
Salah satu sumur minyak di Desa Mata Ie, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur meledak dan menimbulkan kebakaran hebat, Jumat (11/3), sekitar pukul 23.10 WIB.
Sumur minyak yang meledak tersebut selama ini dikelola masyarakat secara tradisional. Meski demikian sumur itu juga berada di wilayah kerja PT Pertamina EP.