Penyebab Kasus Kematian Akibat COVID-19 di Riau Masih Tinggi
Ilustrasi/antara

Bagikan:

RIAU - Dinas Kesehatan Provinsi Riau melaporkan jumlah kematian pasien COVID-19 di wilayah setempat saat ini masih tinggi.

"Hal ini rata-rata akibat penderita alami komorbid saat terserang virus COVID-19, tercatat 15 kasus kematian," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin di Pekanbaru, dilansir Antara, Selasa, 15 Maret.

Dikatakan dia, hal ini perlu terus diwaspadai masyarakat agar selalu disiplin pada protokol kesehatan, tetap menerapkan 5 M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencegah mobilitas interaksi).

Namun demikian ungkap dia, kabar baiknya tren tiga hari terakhir jumlah penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 di Provinsi Riau menurun, data pada Senin, 14 Maret mencatat hanya ada penambahan 210 orang.

"Menurun dari sehari sebelumnya mencapai 268 orang," katanya.

Ia mengatakan, seperti biasa bahwa penambahan kasus COVID-19 terbanyak masih terjadi di Pekanbaru yakni 102 kasus. Lalu, Kampar 9, Pelalawan 8, Indragiri Hulu (Inhu) 22, Indragiri Hilir (Inhil) 3, Dumai 2, Kepulauan Meranti 6 kasus, kemudian Bengkalis 11, Siak 7, Kuantan Singingi (Kuansing) 1, Rokan Hilir (Rohil) 3, Rokan Hulu (Rohul) 1 dan luar provinsi 35 kasus.

"Sementara, jumlah spesimen yang diperiksa kemarin mencapai 2.000 dan 1.843 orang," kata Zainal.

Sedangkan, pasien sembuh bertambah 417 orang dan kasus kematian karena COVID-19 bertambah 15 kasus.

"Sehingga total kumulatif kasus COVID-19 di Riau menjadi 148.154 kasus dengan rincian 139.565 sembuh, 4.320 meninggal, 4.141 isoman dan 128 rawat di rumah sakit," jelasnya.

Kemudian, untuk realisasi vaksinasi dosis I di Riau sampai tanggal 14 Maret 2022 sudah 94,48 persen.

"Totalnya sudah 4.573.235 orang yang divaksin dosis I atau 94,348 persen dari target. Lalu, vaksinasi dosis II sebesar 3.448.583 atau 71,25 persen," jelasnya.

Sedangkan, vaksinasi lansia dosis I mencapai 218.097 orang atau 67,63 persen dan dosis II mencapai 157.859 orang atau 48,95 persen.

Kemudian, vaksinasi anak dosis I mencapai 465.947 orang atau 65,42 persen dan dosis II mencapai 238.093 orang atau 33,43 persen.

Terkait